Jalan-jalan ke Vietnam dan Kamboja 2024


As usual, ini cuma buat dokumentasi pribadi biar gak lupa. Udah ke mana aja dan ngapain aja selama di Vietnam dan Kamboja.

Vietnam

Pertama-tama ke Hanoi duluan. Jadi kita akan ke utara lalu ke selatan. Tiba di bandara Hanoi to Sapa, langsung naik sleeper bus naik Sao Viet. Cari info sana-sini, Sao Viet ini yang recommended secara seat dan ada toilet di busnya.

Sleeper Bus Hanoi-Sapa Around Pk.23.00 – 05.00

International Lobby:

Please head outside the arrival hall to (1st floor, Arrival A1, Column 17 )

Nanti akan dijemput pakai minivan untuk menuju ke lokasi busnya.

Pas berangkat ini, tidur di bagian bawah. Jujur gak bisa tidur karena berisik mesinnya. Merem melek selama kurang lebih 6 jam, lalu bangun pagi udah sampai di Sa Pa. Kita lanjut ke Hotel Sapa Centre. Karena udah pesan untuk diantar ke hotel, jadi dianterin dari lokasi Sao Viet office ke Sapa Centre Hotel.

Cari sarapan, ngopi Cong Ca Phe, dan muter-muter di danau buat foto-foto. Lalu ke Cat Cat Village. Naik ojek pangkalan one way 50.000 VND. Sa Pa memang sejuk tapi kalo dibawa muter turun naik tangga di Cat Cat Village, asli keringetan juga haha. Baliknya langsung ke Viettrekking Cafe yang recommended viewnya. Ojek pangkalannya 50.000 VND lagi.

Ke Sa Pa, pastinya ke Fansipan juga dong. Kabutnya luar biasa pas ke sana haha. Walaupun zonk tapi pengalaman lah udah pernah ke puncak Fansipan bersama angin dan kabut. Main ke another cafe, White Cloud Cafe. Jajan pinggir jalan. And then balik to Hanoi. Nah, gak tau missed di mana. Kan kita udah request minivan untuk pickup kita ke Sapa Centre tapi sampai jam tiba, masih belum dijemput. WA slowres, alhasil kita naik taksi sendiri dah ke Sao Viet officenya. Untung masih kekejer jadwal bus kita tuh udah mau berangkat. Gradak gruduk dah. Kali ini tidur di bunk bed bagian atas. Lebih berasa nih goyangannya. Yang susah tidur, minum antimo deh, biar bisa ngantuk hahaha..

Di Hanoi ngapain aja?

Kulineran, foto-foto di St Joseph Cathedral, ngopi cantik Note Cafe, ngeliatin danau, main ke westlake pagoda dan lotte mallnya buat ngadem, sorenya ketemuan local friend dan nungguin kereta lewat di Hanoi Train Street. Macam turis katrok ngevideoin kereta lewat.

Untungnya kemarin udah keliling-keliling, karena hari ke-dua di Hanoi ini lumayan lama perjalanan PP Incense Village Quang Phu Cau. Seperti yang udah dilihat di Tiktok, ini emang harus pinter cari angle, naik tangga segala, biar bagus angle fotonya.

Hanoi to Da Lat

Tiba di Da Lat, berasa ademnya, sejuknya, vibesnya tuh chill and cozy. Sebagai anak INFJ dan Capricorn yang planningnya A-Z, aku udah cari tahu opsi yang lebih murah daripada Grab.

Lado Taxi 165.000 VND dari bandara ke kota (radiusnya 35km) jadi gak pake argo. Kalo mau balik juga bisa chat WA nanti mereka akan tanya alamat kita dan kasih harganya. Which is lagi-lagi lebih murah daripada Grab. Nah, laundry di Da Lat tuh lebih murah kalo menurut aku tanya-tanya ke beberapa laundry based on google map. 12.000/kg. Jadilah laundry di dekat homestay deh. Sewa motor akhirnya sama pemilik homestay kita soalnya harganya ternyata sama dengan sewa motor di luar. Yodah, kan lebih gampang juga, gak repot pickup dan baliki motor. Jadi sewa motor sama homestay owner kita aja di 150.000/day.

Selama di Da Lat ke mana?

Stay di Selena Da Lat Yersin Homestay. Da Lat Railway Station, Still Cafe, Area Go Da Lat dan sekitarnya, makan com ga (broken rice dengan ayam enak), Datanla, Xom Leo, Reply1994 Cafe, Jju Cafe, Huang Hon Persimmon Cafe, Tiem Ca Phe Tui Mo To dan Cheo Veooo, nyobain avocado ice cream, night market.

Da Lat to Ho Chi Minh City

Btw kalo di Vietnam, harus buka sepatu ya, sepatunya discan dulu hihi.. Sebenernya udah banyak riset bus 152 atau 109 segala macem harga dan rutenya udah tau semua, tapi karena rempong dan karena cek harga Grab patungan, gak beda jauh sama bus. Mending naik Grab. Kalo naik Grab, keluar bandara jalan lurus nyeberang nanti cari aja tulisan pillar 5. Nanti keliatan tempat orang-orang nunggu mobil Grab/Taksi gitu dah. Kasih tau aja kamu di pillar nomor berapa ke drivernya.

Di Saigon ngapain?

Stay di The Hotel Nicecy. Ketemu temen local, muterin sekitar Bach Dang Wharf dan sekitarnya seperti opera house situ. Ke Ben Thanh Market. Jolibee Pasteur. Tan Dinh Church. Book Street & Saigon Central Post Office. Big C. To be honest, walaupun Big C nya gede tapi ada rasa bingung juga mau beli apa. Nyesuaiin budget yang udah tipis wkwkk.. Menurutku harga stamp postcardnya juga agak pricey ngirim ke negara ASEAN tuh satu harga. Kalo gak salah inget, pas ngirim postcard dari Jeju ke Indo, aku sempet ngerasa wah lebih murah.

HCMC to Phu Quoc

Stay di Sleepbox Hostel Phuquoc. Menurutku ini agak kureng ya dibandingkan yang lain. AC nya gak dingin. Trus sempet bocor, receptionistnya gak bisa Bahasa Inggris. Gak ditawarin pindah kamar, sampai kami yang harus minta pindah kamar. Bocornya parah wehh, masa dipaksa tetep stay di kamar itu? Gak mungkin. Trus menurutku kebersihannya bisa ditingkatkan. Di Phu Quoc naik VinBus 17 hijau aja. Free! Kalau mau cek jadwal timetable bisa donlot apps nya.

Di Phu Quoc yang panas itu, ke mana aja?

Emang gak mau ke banyak tempat sih. Cuma ke sekitaran night market, grand world, dan sunset town aja. Makanya sewa motornya juga cuma 4 jam buat ngider ke sunset town doang.

Phu Quoc to Phnom Penh

Ke bandara, lagi-lagi naik VinBus si hijau gratisan ini membantu banget.

Nah, di Phnom Penh ngapain aja?

Stay di 4 Rivers Hotel, lokasinya strategis sih. Di sana gampang cari tuktuk dari Grab aja. Tapi puyengnya di Kamboja tuh dua currency riel dan USD jadi harus itung-itungan hahaha. Kan bawa USD tuh, pecahan 100 USD nahh pas beli simcard 5 USD, kaga ada kembaliannya. Jadilah tuh mulai drama nuker duit di Sevel, beli beberapa item, trus kembaliannya dicampur ada USD dan Riel. Day 1 masih culture shock wkwkk.. Baru akhirnya bisa itung-itungan sendiri. 1 riel 4 rupiah. 1 usd 16.000 rupiah. USD ke riel berapa hayooo? 1 USD 4.000 riel. Oh ya, di sana sebenernya iseng aja karena sekalian udah ke Vietnam. Gak ke Angkor Wat juga karena gak cukup waktunya. Cuma muter-muter. Riverwalk Night Market, AEON, The elysee, Central Market, Royal Palace, Independence Monument, dan Wat-Wat yang kami lewati sepanjang jalan.

So, it’s time to go home.

Trip to Hong Kong, Macau, Shenzhen


Memulai perjalanan dari CGK-KUL-HKG pada tanggal 30 April 2016.

Baru saja menginjakkan kaki di Soekarno Hatta, cukup shock mendengar kabar bahwa flight kami dari CGK-KUL ternyata dicancel flightnya dikarenakan ada beberapa pesawat yang mengalami masalah dan tidak bisa terbang dari Kuala Lumpur. Menunggu 30 menit, untunglah kami bisa mendapatkan seat di flight lain yang sudah akan segera terbang. Dengan terburu-buru, kami menuju gate ruang tunggu dan syukurlah bisa tetap terbang malam itu juga. Mengingat para penumpang yang direct flight ke KL semua sudah diinapkan ke hotel dan pindah ke flight besok pagi. Hanya penumpang fly thru yang didahulukan terbang malam ini juga.

flightdetails.JPG

Sesampainya di KLIA2 sudah tengah malam. Ikuti arah ke International Transfer. Karena sudah dapat boarding pass dari Jakarta, jadi tinggal menunggu jam boarding dan menunggu info gate seperti yang tertera di layar informasi departure.

Tanpa berbekal uang ringgit, kami ngamper di bangku-bangku foodcourt. Di sana, saat hari sudah larut, beberapa orang tampak tidur di bangku-bangku itu. Siapkan jaket, jeans panjang, dan kaos kaki jika Anda tidak mau kedinginan.

Setelah melewati beberapa jam tidur seadanya (dan tidak bisa nyenyak), pagi akhirnya tiba. Beres-beres, cuci muka, dan gosok gigi dulu. oh ya, bagi yang mau mandi bisa turun ke lantai departure. Tepat di belakang lift, ada toilet yang memiliki kucuran shower. Nah di dekat daerah sini juga merupakan spot orang tidur juga. Kalau di sini lebih redup dan sunyi.

Singkat cerita, sesampainya di HKIA, hal pertama yang dilakukan adalah membeli Octopus Card di loket Airport Express Information dan Simcard di 1010. Lokasinya berdekatan, yakni setelah Anda keluar imigrasi. Harga simcardnya cukup mahal hiks.. Karena cuma ada yang paket 5GB untuk seminggu.

Day 1:
Ngong Ping, Ladies Market

Dari Airport, naik bus A21. Ikuti saja petunjuk exit airport menuju tempat pemberhentian bus. Lihat petunjuk arah “BUS”. Pembayaran dengan Octopus Card 33 HKD. Turun di halte Argyle Center. Untuk selengkapnya bisa lihat jalur PPnya di sini.

Kami menginap di A-Inn Hostel (lokasi di Mongkok) MTR Mong Kok Exit D2. Patokannya, saat exit D2, lurus ke arah Seven Eleven, tepat sebelum Sevel, ada belokan ke kiri. Langsung belok ke situ dan akan terlihat bangunan Sincere House. Naik ke lt.14 untuk check in.

Setelah mengisi perut, kami menuju ke Ngong Ping. Perjalanan ke sana menggunakan MTR. Cara naik MTR sama seperti kendaraan subway/train/kereta/MRT/TransJakarta atau apapun sebutannya di negara lain.

Contoh: Dari MTR Mong Kok mau ke Tung Chung >> Naik arah Tsuen Wan (Merah) lalu interchange di Lai King pindah ke jalur Orange arah Tung Chung.

mtr_routemap_510

Dari MTR Tung Chung Exit B, Anda akan melihat Citygate Outlets dari kejauhan. Ikuti petunjuk naik Cable Car, naiklah eskalator mengikuti antrian dan beli tiket cable car (ada pilihan standard cabin dan crystal cabin). Kami memilih yang standard saja dan pulang dengan bus no.23. Pembayaran juga dengan saldo Octopus Card. Harganya 27 HKD. Jauh lebih murah jika dibandingkan tiket Cable Car yang mencapai 130 HKD. Tapi pengalaman naik cable car cukup seru karena cukup jauh, tinggi, dan berkabut.

np
Ladies Market MTR Mong Kok Exit E2, sepanjang jalan sudah dipenuhi dengan berbagai barang yang dijual. Penuh dengan hiruk pikuk lautan manusia dan riuh rendah suara loudspeaker sepanjang jalan. Carilah barang yang murah. Kemarin saya beli flashdisk harganya 100 HKD = 10 pcs. Kaos oleh-oleh 100 HKD = 5 pcs.

Pengeluaran :

  1. Simcard 218 HKD
  2. Octopus 150 HKD
  3. Makan siang 25 HKD
  4. Minum 8 HKD
  5. Ngong Ping Cable Car 130 HKD
  6. Isi ulang Octopus 100 HKD >> dipakai untuk MTR, Bus A21, Bus no.23,
  7. Belanja di Ladies Market flashdisk, kaos, makanan, dll 320 HKD
  8. Makan malam Sevel 60 HKD
  9. Tiket dan Penginapan (Paketan Airasia Go) 3.750.000 IDR – Bagasi 180.000 IDR @ 10 kg – Meal 40.000 IDR
  • Sub total 1.011 HKD & 3.970.000 IDR

Day 2:
Times Square, Via Tokyo, The Peak, Symphony of Light

Hari ke-2 masih menjadi hari libur nasional di HK. Rencananya hari ini bermain di daerah Hong Kong island saja.  MTR Causeway Bay Exit A ada Times Square, mall besar ini memiliki brand-brand terkenal. Di Exit F1 ada Via Tokyo yang menyajikan dessert berbahan utama green tea yang menjadi andalannya.

The Peak. Turun di MTR Stasiun Central, exit J2 naik keluar belok kanan ke Chater Garden. Cari penyeberangan jalan menuju ke Queen’s Road Central, Garden Road, dan sambil menyusuri jalan kita akan melihat Bank of China & Citibank Plaza di sebelah kiri. Di sebelah kanan seberang Citibank juga terdapat St. John Cathedral, dan terdapat banyak petunjuk jalan, tinggal kita mencari arah ke Peak Tram. Di ujung jalan Garden Road, terdapat petunjuk jalan besar ke Peak Tram, tinggal menyeberangi jalan dan kita akan sampai di ticket office untuk Peak Tram ke The Peak. Sayangnya saat ke sana sedang ada perbaikan tram. Jadi semua penumpang dialihkan menggunakan bus ke sana. Antrian cukup ramai tapi karena bus Hong Kong cukup besar jadi bisa memuat banyak orang sekaligus. Harganya sekitar 9.8 HKD sekali jalan. Jadi sekitar 20 HKD PP.

thepeak

Sesampainya di The Peak, kondisi cukup berkabut tebal dan sempat disertai hujan gerimis. Setelah berkeliling, akhirnya makan siang jam 16.00 dan kembali ke daerah Tsim Sha Tsui Promenade. Menuju MTR East Tsim Sha Tsui Station, Exit J. Jalan ikuti petunjuk ke arah Tsim Sha Tsui Promenade. Patokannya lihat ada jembatan. Cukup kecewa ternyata saat ke sana, tidak ada pertunjukkan laser spektakuler seperti harapan. Hanya ada beberapa menit kedipan laser singkat mengudara ke langit. Entah apakah biasanya memang seperti ini juga? Perjalanan hari ini cukup melelahkan setelah menempuh > 20.000 langkah kaki. Saatnya istirahat!

kaki.jpg

Pengeluaran :

  1. Sarapan di Causeway Bay Area 29 HKD
  2. Via Tokyo 25 HKD
  3. Beli Kacang 12 HKD
  4. Makan Siang di The Peak 63 HKD
  5. Makan malam roti 21 HKD
  6. Isi ulang Octopus 100 HKD >> Dipakai untuk MTR, Bus PP The Peak
  7. dll 20 HKD
  • Sub total 270 HKD

Day 3:
Windows of the World, Splendid China, Dong Men Market (Shenzhen)

Perjalanan menuju Shenzhen dilakukan dengan menyeberang dari MTR Lo Wu. Ikuti petunjuk sampai Luo Hu (Shenzhen). Mengurus imigrasi terlebih dahulu ya. Dengan VOA seharga 169 Yuan/RMB, di lantai 2, kita bisa menyeberang ke Shenzhen. Isi formulir yang tersedia di lantai 2. Masuk ruang tunggu dan ambil karcis waiting list seperti di bank, tunggu nomor kita muncul dan berjalanlah ke loket pertama untuk menyerahkan form dan paspor. Setelah selesai, ke loket pembayaran di sebelahnya untuk memberikan uang yuan/RMB. Duduk sebentar dan tunggu loket terakhir (loket pengambilan visa + paspor) menunjukkan nomor kita. Taddaaa.. visa pun tertempel di dalam paspor kita. Tinggal turun lagi ke bawah dan menuju imigrasi, isi form lagi untuk menyeberang ke daratan China.

Di Shenzhen, transportasi menggunakan Metro. Caranya, lihat peta dan beli token transportasi warna hijau untuk sekali jalan. Pilih Bahasa Inggris, lalu pilih stasiun tujuan Anda, masukkan uang yang diminta (Anda akan memerlukan uang pecahan kecil, bisa ditukar di loket dengan petugas, atau pecahin uang di vending machine minuman). Dan sebuah token hijau pun keluar dari mesin pembelian. Tinggal berjalan dan antri menuju kereta tujuan.

shenzhen-metro

Tujuan pertama adalah ke Window of the World Metro stasiun Window of World exit I/J (世界之窗站 Shìjièzhīchuāng Zhàn). Tiket masuk 160 Yuan. Berisi miniatur dunia. Tempatnya sangat luas dan perlu waktu berjam-jam di sini. Siangnya sangat terik, eh menjelang sore mulai mendung. Karena sudah kesorean, dan cuaca hujan, kami tidak jadi masuk ke Splendid China & China Folk Culture Village.

Selesai mengisi perut, langsung menuju Dongmen Market stasiun Lao Jie 老街站, dan keluar melalui Exit A. Sepanjang kompleks dan jalanan dipenuhi pedagang dengan berbagai barang-barang fashion seperti baju, celana, sepatu, aksesoris, dll. Wah, bagi pecinta belanja memang wajib mampir ke sini! Ibaratnya Platinum Bangkok, ada banyak pilihan barang dengan harga lebih terjangkau dibanding di Hong Kong. Setelah di hari pertama sibuk mikirin oleh-oleh snack, akhirnya di sini bisa belanja buat diri sendiri 😀 Oh ya, orang di sini rata-rata nggak bisa Bahasa Inggris. Sesuai dugaan, jadi ngomongnya sedikit-sedikit lah. Xiao de. Zhe ge. Yi ge. Discount please. Hehe.. Pas pilih menu dengan huruf Mandarin juga, kami mengandalkan google translate apps. Tinggal foto dan scan tulisan.

Hari semakin malam dan hujan tetap mengguyur. Kami kembali ke Metro Luo Hu untuk menyeberang kembali ke Hongkong. Sampai di MTR Lo Wu, cari makanan ringan dan kembali ke hostel.

Pengeluaran :

  1. Sarapan McD 28 HKD
  2. Makan malam 30 HKD
  3. Visa 169 Yuan
  4. Makan Siang Kung Pao Chicken 25 Yuan
  5. Transportasi Metro 14 Yuan
  6. Belanja, tiket masuk WOTW, dll 562 Yuan
  • Sub total 58 HKD & 770 Yuan

Day 4:
Venetian, Senado Square, Ruins of St.Paul (Macau)

Sedikit info yang saya peroleh dari googling, di Hong Kong ada 2 Ferry Terminal yang melayani perjalanan laut menuju Macau yaitu dari mainland (Kowloon) dan dari Sheung Wan. Begitupula di Macau, ada Taipa Terminal dan Macau Maritime Terminal. Kami memilih berangkat dari Sheung Wan saja karena lebih mudah. Cukup ke Shun Tak Centre dengan MTR Sheung Wan  Exit D 3 bisa langsung tembus ke mall Shun Tak Centre. (Kalau yang di Kowloon, sekilas lihat petanya, masih harus jalan kaki lumayan dari MTRnya). Kami naik turbojet dari Sheung Wan (Suntak Centre lt.3) dan turun di Macau Maritime Terminal, Macau. Ke money changer dulu untuk menukarkan HKD dengan MOP.

macauticket.jpg

Jika Anda membeli tiket ferry, pertimbangkanlah waktu keberangkatan dengan waktu yang dibutuhkan untuk melewati antrian imigrasi, plus jalan kaki ke gate ruan tunggu. Jangan terlalu mepet jika tidak mau lari-larian. Anggap saja antrian imigrasi dan proses jalan kaki sampai ke gate membutuhkan 10-15 menit.

Dari ferry terminal, cukup mencari petunjuk shuttle bus. Enaknya, transportasi di Macau seharian ini hanya menggunakan shuttle bus gratisan saja. Ada sederet shuttle bus yang siap menanti Anda di parkiran. menuju shuttle Venetian di paling ujung dan tinggal duduk manis selama sekitar < 30 menit, kita akan tiba di depan Venetian. Keliling dan berfoto-foto (atau mau main judi ya silakan).

ven

Nah, selanjutnya untuk ke Senado Square harus naik shuttle bus berbeda. Tidak bisa dari Venetian. Aak tricky di sini karena kami tidak tahu di mana itu City of Dreams (tempat yang memiliki shuttle bus yang akan kami naiki). Setelah bertanya-tanya ternyata City of Dreams ada di seberang Venetian (Main Lobby). Setelah di main lobby, coba tanya petugas Venetian dulu, exitnya lewat mana kalau mau ke City of Dreams. Jangan sampai salah keluar. Jika exitnya benar, Anda tinggal menyeberang zebra cross saja. City of Dreams sudah terpampang di depan mata. Tinggal masuk dan tanya lagi ke petugasnya cara menuju shuttle bus ke Sintra Hotel. (Ya, benar. Untuk ke Senado Square, pilih shuttle Sintra dan tinggal jalan kaki dari Sintra Hotel ke Senado Square).

Di kanan ada Lisboa, dkk. Jalan ke kiri jika mau ke Senado Square, sampai di seberang kelihatan kantor pos, dan keramaian turis, tinggal mengikuti jalan saja sampai akhirnya tiba di Ruins of St. Paul.

ruin

Di depan sini ada banyak yang jualan cemilan terutama eggtartnya Koi Kei yang terkenal dengan harga 9 MOP/pcs.

egg

Kembali ke Sintra Hostel lagi dengan berjalan kaki (sempat nyasar karena salah belokan hehe). Lalu dari Sintra Hostel kembali dengan shuttle bus ke City of Dreams. Dari City of Dreams ada shuttle langsung ke Macau Terminal maupun Taipa Terminal. Jadi bisa langsung kembali ke ferry terminal dari City of Dreams.

Pengeluaran :

  1. Sarapan macaroni soup, egg, bread set 25 HKD
  2. Ferry 164 HKD
  3. Makan siang di Venetian Foodcourt 78 MOP
  4. Eggtart 27 MOP
  5. Minum 7 MOP
  6. Oleh-oleh kuteks 10 MOP
  7. Oleh-oleh Daiso 15 MOP
  8. Ferry 169 MOP
  9. Makan malam Cakwe 11 HKD
  • Sub total 200 HKD & 306 MOP

Day 5:
Hong Kong Disneyland

Hong Kong Disneyland terletak di Lantau. Posisinya ke arah MTR Sunny Bay lalu lanjut train Disneyland. Jika ada promo lumayan tuh, bisa coba cari di agen wisata, deal online, Klook, dll. Jika patokan dari webnya, dengan harga resmi 539 HKD, Anda sudah bisa mendapatkan tiket masuk adult (one day pass) dan combo meal (makanan dan minuman) >> Promo nih.

Dari jam 10 kurang, kami sudah tiba di sini agar bisa masuk saat gate dibuka. Kebetulan sudah beli tiket dari Indonesia dan sudah ada print out e-ticket. Tinggal antri sebentar dan scan di mesin self service. Keluarlah tiket masuk dan tiket makan untuk 1 hari. Mengapa mending beli paket tiket & meal? Karena dihitung-hitung lebih murah. Kalau beli meal terpisah, rata-rata main course harganya > 100 HKD. Sedangkan waktu itu pas beli di Tokopedia, harga entrance ticket only tidak beda jauh dengan harga plus meal.

Di sini ada beberapa pembagian wilayah: Main Street, U.S.A., Fantasy Land, Mystic Point, Tomorrowland, Toy Story Land, Grizzly Gulch, dan Adventure Land. Saat baru buka, wahana pertama yang kami temui adalah Cinderella Carousel. Karena belum ada antrian, jadi bisa langsung naik. Selanjutnya adalah The Many Adventures of Winnie the Pooh di mana kita diajak berkeliling dengan kereta melihat dan mendengar cerita Pooh, berputar bersama Mad Hatter Tea Cup, istana boneka cantik di It’s a Small World, Mickey’s Philhar Magic 3D, Fantasy Gardens, Railroad, berkeliling kereta di Mystic’s Manor, naik turun UFO di Orbitron, naik mobil-mobilan di Autopia, gila-gilaan teriak di RC Racer yang paling terrifying, Slinky Dog Spin yang menyenangkan, Toy Soldier Parachute Drop punya single rider, Big Grizzly Mountain Runaway Mine Cars, yakni roller coaster seru, punya single rider (sampai-sampai kami naik 3x), dan Closing Parade di malam hari. Sayangnya, beberapa wahana sedang under construction. Oh ya, ada juga wahana baru berbau Stark/Iron Man yang sedang dibangun.

Pengeluaran :

  1. SarapanMcD 28 HKD
  2. Air minum di Disneyland 28 HKD
  3. Isi Octopus 50 HKD >> Dipakai untuk MTR, Bus A21 besok, dan sisa beli camilan
  4. Tiket Disneyland 950.000 IDR
  5. Sevel Black Kimbab 20 HKD
  • Sub total 126 HKD & 950.000 IDR

Day 6:
Grand Plaza, Langham Place, Dimdimsum

Hari terakhir liburan di Hong Kong, kami ke Grand Plaza (MTR Mong Kok Exit E1). Sekalian bisa ke Langham Place juga di sini. Masuk dan jalan-jalan. Masih sempat beli kuteks oleh-oleh di Sasa (tempat jualan kosmetik di HK). Dannn.. di Langham Place sempat melihat standing banner Ikon yang bakal konser pas weekend. Lagu-lagu di mall ini juga Korea semua haha.. Setelah kemarin melihat poster-posteran Yoo Si Jin, baju Yoo Si Jin, ada juga Moon Shot Sandara, bus dengan foto Park Bo Gum. (*abaikan).

Wisata kuliner terakhir di Dimdimsum. Lokasinya dekat dengan A-Inn Hostel dan saking ngehitsnya, sudah ada waiting list padahal restoran baru saja buka. Soal harga, rata-rata 25-30 HKD per porsi. Rasanya biasa saja jadi bingung juga kenapa ngehits banget :p

dds.jpg

Saatnya pulang! Kembali ke hostel untuk mengambil barang titipan. Dengan susah payah memikul dan mengangkat bawaan yang sudah beranak pinak haha.. Kami menuju Exit E1 pas di depan Grand Plaza, ada halte bus A21 ke arah Airport. Ya, dengan kecanggihan website jalur bus, dipadukan dengan google maps, dan google street view, saya berhasil mendapatkan info ini dari internet. Padahal tadinya kalau nggak ketemu, saya sudah siap-siap mau tanya ke petugas hostel, darimana harus naik bus.

Pengeluaran :

  1. Sarapan di Langham Place 81 Ban Japanese Deli 28 HKD
  2. Dimdimsum 60 HKD
  3. Beli cemilan 30 HKD
  4. Kuteks 20 HKD
  • Sub total 138 HKD

TOTAL 4.920.000 IDR + 1.861 HKD (kurs x 1.715 IDR) + 770 Yuan (kurs x 2.045 IDR) + 306 MOP (kurleb 300 HKD) Kurs beli MOP dengan HKD 1,029

Banyak mata uang jadi bingung sendiri hitung menghitung, tukar menukar duitnya. Kurang lebih habis sekitar 4.920.000 + 3.191.615 + 1.574.650 + 514.500 = 10.200.765 IDR. Wah ternyata lumayan besar pengeluaran untuk menjelajah HK, SZ, dan Macau.

Farm House Susu Lembang dan Taman Hutan Rakyat Djuanda


Farm House Susu Lembang dan Taman Hutan Rakyat Djuanda.

Dua tempat wisata kekinian ini saya kunjungi saat weekend. Dikarenakan saat tiba di Bandung sudah siang (gara-gara Daytrans yang tidak beroperasi mendadak di hari itu, dan terpaksa mendadak naik Cipaganti di Makaliwe Rp.120.000,-). Sampai di Cipaganti Pasteur (sebelum BTC), pertama-tama makan siang dahulu, baru melanjutkan ke Farm House Susu Lembang. Lokasinya sendiri tidak terlalu jauh. Dengan ongkos Rp.20.000,- kita bisa masuk dan menikmati pemandangan sambil menukarkan karcis masuk dengan segelas susu atau sosis bakar.

Kebetulan saat di sana hujan deras jadi tidak banyak yang bisa dilakukan selain berfoto seadanya di bawah tetesan air hujan.

20160401_161815_resized.jpg

Inilah rumah Hobbitnya 🙂

 

Sebelum ke penginapan, mampir dulu di Ciwalk.

Tempat menginap adalah di Airy Rooms (lokasinya di Lotus Hotel Tubagus Ismail VIII). Lokasi masuk dalam jalan kecil perumahan. Jika sudah di sana ikuti saja petunjuk ke Lotus Hotel. (Biaya Rp.290.000,-/malam). Ruangannya cukup nyaman. Tidak terlalu luas, tapi tidak terlalu sempit jika hanya membawa ransel seperti saya. Ada AC, minuman mineral, teapot untuk menyeduh teh dan kopi, serta ada perlengkapan mandi lengkap.

Di hari berikutnya, perjalanan ke Taman Hutan Raya dan Tebing Keraton. Menuju Dago Pakar, Anda akan menyusuri jalan menanjak yang sempit. Nampak banyak pesepeda mendaki menuju puncak. Pertama, menuju Tebing Keraton terlebih dahulu. Karcis masuk Rp.11.000,- Ingat! Jika sudah masuk, simpan karcis sebagai bukti, jadi nanti pas ke TaHuRa, tidak perlu bayar double.

Menuju Tebing Keraton, ada jalan panjang mendaki yang sempit. Jika tidak kuat dan tidak mau membuang waktu pilihlah opsi ojek yang akan menawarkan Anda ke sana. Setelah tawar menawar, diperolehlah harga nego Rp.25.000,-/PP.

1459648902912_resized.jpg

Tebing Keraton dikenal dengan nama Tebing Instagram karena banyak yang berfoto di spot tebing tersebut dan memposting di Instagram. Namun saat ke sana, di sana ternyata dipasang pagar pelindung. Jadi jangan ambil resiko ke luar pagar, apalagi yang takut ketinggian seperti saya. Hehe..

20160402_085247_resized.jpg

Setelah dari Tebing Keraton, baru deh turun ke TaHuRa. Kompleksnya sangat luas, mulai dari Cafe Hutan Pinus sampai yang terakhir Air Terjun Maribaya. Tapi karena cuaca dan waktu kurang pendukung, cuma menyempatkan ke Cafe Hutan Pinus, Goa Jepang, dan Goa Belanda saja. Goa Jepang dan Goa Belanja sangat gelap. Nyalakan flash light untuk melihat jalan ya!

1459649039173_resized.jpg

Siangnya Bandung kembali diguyur hujan. Kali ini lumayan deras, jadi setelah makan siang, mampir ke Museum Geologi dekat Gedung Sate (Rp.3.000,-) dan mampir beli oleh-oleh. Pk.16.00 kurang sudah berada di pol Day Trans Dipatiukur (dekat McD) Rp.75.000,- (karena ada diskon dari tiketux.com) untuk menuju ke Binus.

Trip to Thailand


Setelah jauh-jauh hari mendapatkan promo Tiger Airways Mandala dengan harga Rp.2.100.000 PP Jakarta Bangkok (include biaya bagasi, seat number, dll) akhirnya Bulan Agustus pun tiba.

Tanggal 5 Agustus 2013, berangkat dari terminal 3 Soekarno Hatta. Pesawat berangkat on time. Sampai di Suvarnabhumi sekitar 3 jam kemudian. Antrian imigrasi sudah cukup panjang. Setelah mengambil bagasi, selanjutnya keluar dan turun ke level 1 Gate 8 ke Travel Bell Service. Beli tiket 250 THB untuk ke Tune Hotel Pattaya. Perjalanan sekitar 2 jam naik bus. Sampai di terminalnya di Pattaya, penumpang akan melanjutkan dengan van yang sudah disiapkan menuju tiap hotel.

Tune Hotel terleta di dekat pantai. Cukup jalan ke belakang sekitar 5 menit sudah sampai ke pinggir pantai. Setelah kelaparan, akhirnya bisa menikmati makan sore di restoran. Kehidupan malam semakin ramai seiring dengan terbenamnya matahari. Acara pertama adalah menonton Tiffany Show. Tiketnya sudah dibooking secara online di Hotels2Go. Letaknya tidak terlalu jauh/dekat dari hotel. Jalan kaki sekitar 20 menit. Sepanjang jalan sempat melihat-lihat pinggir jalan Pattaya yang ramai.

Hari ke-dua, menuju ke Sanctuary of Truth dan Mini Siam. Karena berangkat ramai-ramai dan juga mengejar waktu, kami pergi dengan taksi ke sana. Sekalian menyewa taksi tersebut sampai Bangkok dengan biaya total 1,900 THB. (*Info: kalau pakai Bell Travel Service biaya 345THB/orang jadi dihitung-hitung kalau orangnya memang ramai, lebih murah pakai taksi van apalagi untuk yang mengejar waktu.) Biaya tiket masuk 300 + 500 THB.

Image

Pas jam 2 siang kami sudah tiba di Ibis Siam Bangkok. Letaknya berseberangan dengan Mercure dan LubD. Tepat di depan BTS National Stadium. Jadi nggak perlu jalan jauh menuju stasiun. Makan sore di Platinum Mall. Platinum Mall ini semacam Mangdu kita. Turun di stasiun Ratchathewi dan jalan sekitar 20 menit. Kita akan melewati Embassy RI di kanan jalan. Letaknya sudah tidak jauh lagi dari Embassy RI. Setelah mengisi perut yang keroncongan, badan kembali bersemangat dan siap unuk shopping. Sekitar jam 7 malam, kami kembali ke Ibis Siam. Makan malam mie yang cukup enak dan murah meriah.

 

Info transportasi:

Cara naik BTS, MRT, ARL dan petanya cukup mudah didapatkan di Google atau Youtube. Sampai di stasiun, carilah mesin tiket. Baca petunjuk yang tertera di mesin. Misalnya Anda berada di National Stadium dan mau ke Siam. Lihat di mesin ada angka yang tertera di Siam adalah 22. Maka masukkan 22THB ke dalam mesin dan kartu tiketpun akan keluar. Bentuknya seperti kartu telepon. Tinggal masukkan ke gate dan ambil lagi. Sampai di Siam, masukkan kartu itu di gate exit.

ARL juga mirip seperti itu. Tapi bukan kartu, melainkan token. Cara pembelian tokennya adalah klik pada mesin tiket jurusan yang ingin Anda tuju. Misalnya mau ke Suvarnabhumi, touchsreen pada tulisan Suvarnabhumi. Bayarlah sesuai harga yang tertera di layar.

Hari ke-tiga, checkout dari pagi lalu menuju ke hotel Citin Pratunam. Untuk menuju ke sana harus pindah interchange ke ARL Ratchaprarop. Letaknya di antara gang-gang pasar. Patokannya kalau dari jalan besar, belok ke arah kanan menuju Baiyoke Hotel, ke kiri, ke kanan lagi, masuk jalan gang kecil ke kanan. Perjalanan ke ARL memang cukup jauh, sekitar 5-10 menit. Atau bisa lewat shorcut dari Citin Pratunam jalan lurus melewati gang kecil tembus ke belakang ARL.

Setelah menitipkan barang di resepsionis dan sarapan mie di pinggir jalan (40THB), kami ke BTS Saphan Taksin untuk jalan-jalan sekitar Grand Palace, Wat Pho, dll. Informasi mengenai lokasi wisata ini sudah banyak di Google. Di Pier, untunglah antrian tidak terlalu panjang. Dari kapal, ada beberapa dermaga pemberhentian. Kami turun di Pier 8 Tha Tien Pier dan menuju Wat Pho. Tiket masuk 300 THB. Di sini ada Reclining Buddha alias patung Buddha tidur. Setelah puas berfoto-foto, pengunjung bisa jalan kaki ke Grand Palace (jarak sekitar 20-30 menit jalan kaki) sambil melihat dagangan kaki lima atau kembali ke Pier 8 untuk menyeberang ke Wat Arun. Kami memutuskan berjalan ke Grand Palace. Biaya masuknya 500THB. Tapi karena sudah sore kami hanya melihat-lihat dari luar saja karena tanggung kalau datang ke sana sebaiknya dari pagi/siang. Jangan lupa pakai pakaian yang sopan dan tertutup.

Image

Setelah kelelahan berjalan jauh, kami menuju Asiatique untuk beristirahat. Benar-benar perjalanan yang melelahkan. Asiatique baru buka sore-malam. Di sana ada toko pakaian dan aksesoris dengan harga lebih bersahabat daripada restonya. Menu makan malam hari ini nasi hainam.

Image

Perjalanan kali ini ditutup dengan mengunjungi daerah Siam. Turun di BTS Siam dan menuju Siam Discovery – Madame Tussauds. Tiket masuknya 800THB namun karena kami memesan online tiket early bird, jadi ada diskon 50%. Setelah berkeliling daerah Siam Center, Siam Discovery, Siam Paragon, kami menuju airport. Untuk menuju airport, gunakan saja ARL. (*Proses dari stasiun ARL Suvarnabhumi ke dalam airport sama sekali nggak ada security check. Rada heran juga sih. Baru ada security check pas mau masuk imigrasi. Calon penumpang disuruh masuk ke dalam satu ‘box’ scanning.

Sampai di Soekarno Hatta hari sudah lewat tengah malam. Menunggu bagasinya sangat lama dan hari semakin pagi. Taksi sangat sulit didapatkan bahkan sempat jadi bahan rebutan. Fyuuhh.. Akhirnya jam 4 pagi baru bisa tidur.

Biaya di luar tiket pesawat dan hotel: sekitar 8.000 THB atau Rp.3.000.000-an