Setelah lama males nulis, kali ini kayaknya perlu balik nulis buat self reminder histori perjalanan.
Diawali dengan promo Gledek Tiket.com tahun kemarin akhirnya tercapai juga musim semi ke Korea dengan harga 4.000.000/PP naik Asiana Airlines! Hahaha.. Dan itu kalau naik Asiana Airlines ga pakai transit juga. Jadi menghemat waktu dan tenaga.
Tiket PP Jakarta 4.000.000 + Hostel di Seoul 502.613 + Tiket PP Jeju 1.253.889 + Hotel di Jeju 1.308.814 + Airbnb 2.000.000 = 9.065.316 = 9 Juta
Jakarta to Seoul 12 April 23.45 – 13 April 08.55 Tiket.com
Seoul to Jeju 15 April 12:50 – 14:00 Traveloka
Jeju to Seoul 17 April 16:20 – 17:30 Traveloka
Seoul to Jakarta 21 April 17.15 – 22.15 Tiket.com
The Maru Guesthouse Seoul 13-15 April Traveloka
Co-Op City Hotel Seongsan 15-17 April Tiket.com
NG House Sinchon ro, Mapo-Gu, 17-21 April Airbnb
Yang mau booking pakai Airbnb pakai referral code saya dong
Day 1, 13 April 2019
Hari Sabtu 13 April pagi tiba di Incheon International Airport setelah sempat delay pas tengah malam.
Berhubung sudah agak kesiangan mengejar 3 tempat. Jadinya rencana berburu cherry blossom ditunda dahulu. Hari ini half day menuju ke Incheon saja. Selama dua malam ini menginap di The Maru, Seoul. Take AREX Train, Exit 15 Seoul Station. Begitu keluar sudah disambut pohon cherry blossom yay! Padahal ga ekspektasi bakal banyak cherry blossom. Sudah kepikiran spring bakalan lebih awal dan bakalan kehabisan cherry blossom di mid April. Tapi beberapa hari survey di Instagram, cherry blossomnya itu kayak masih ada yang bagus, ada yang udah mulai rontok, dan ada yang bahkan baru blooming, jadi beda spot, beda juga viewnya. Pengalaman pas tahun 2017 kemarin sih udah telat cherry blossom. Jadi kalau memang pengen hunting cherry blossom pastikan survey dari tahun sebelumnya buat patokan. Biasanya awal April lah amannya.
Soal suhu udara sekitar 15-19 derajat. Walau kadang kedinginan pas angin berhembus kencang tapi enak lah buat jalan nggak keringetan dan nggak cepat kehausan. Beda dengan jalan pas summer.
Back to itinerary. Hari pertama mengeksplor Sorae Marsh Ecology Park dan Tribowl.
How to get there?
Pengalaman pertama naik subway ke area ini. Untuk ke Sorae Marsh Ecology Park bisa ke Soraepogu Exit 2 lanjut jalan kaki atau naik taksi. Saya suggest jalan kaki saja kalau kuat karena jalurnya jalan kaki biasa pedestrian gitu. Bukan jalur berliku yang naik turun bukit. Apalagi cherry blossom di sana lagi bagus. Bisa sekalian jalan sambil foto-foto. Jadi jalan 1 km ga berasa.
Tips! Gunakan Naver Map buat petunjuk arah. Di appsnya sudah lengkap bisa lihat dan pilih moda transport mulai dari naik taksi, subway, bus, jalan, atau sepedaan.
Baca juga pengalaman pertama ke Korea ketika belum kenal Naver Map haha.. Kala itu naik bus juga modal baca hangul yang pas-pasan dan nekad. Lha sekarang di Seoul busnya sudah ada subtitle Bahasa Inggris. Mantap dah.
Di Sorae Marsh Ecology Park ini, spot andalannya adalah windmill alias kincir angin yang instagrammable.
When you’re going solo, the best thing to bring is a tripod.. And the bluetooth camera shutter.
Ini ceritanya pas transit di Woninjae, dari jendela tampak ada deretan pohon bernuansa pink. Jadinya langsung katro’ dan keluar subway dulu buat foto-foto di sini. Trus masuk lagi ke subway dengan kondisi kedinginan dan melanjutkan ke Tribowl.
Spot iconic ini bisa dicapai dengan mudah dari Central Park Station tinggal ke Exit 3 dan tadaaa langsung kelihatan si mangkok raksasa ini.
Malamnya, balik ke The Maru, mampir beli makan di 7-Eleven. Oh ya belum review hostelnya ya. Di sini hostelnya dekat dengan 7-Eleven Cheongpa Jeil Branch yang berlokasi di lantai bawah. Sedangkan The Maru di lantai 3. Tempat ini cocok buat solo traveller yang mencari ruang private bukan dorm. Karena tersedia kamar mandi dalam makanya ini menjadi salah satu pilihan saat saya mencari penginapan. Sebenarnya ruangnya sempit dan kasurnya tidak senyaman hotel. Iya lah ya kan murah meriah. Siapin penyumbat kuping kalau kamu tipe yang sensitif sama suara berisik. Di sini juga ada dapur umum dan enaknya bisa pakai microwave atau kompor di sini. Ada roti buat sarapan dan ada water dispenser juga 😀 Bahkan ada mesin cuci yang bisa digunakan dengan syarat harus menghubungi resepsionis terlebih dahulu. Nggak terlalu perhatiin tapi tampaknya berbayar berapa won gitu kalau mau pakai.
Day 2, 14 April 2019
Pengalaman menarik kali ini nyoblos Pemilu di Korea. Dari Desember kemarin sudah daftar online di web sidalih ppln Seoul dan awalnya cuma kayak iseng coba-coba deh. Kali aja bisa. Soalnya kan saya turis sedangnya di Google Form ada kayak alamat Korea gitu sedangkan Desember saya belum ada rencana stay di mana. Tapi ternyata pas dicek, nama saya sudah terdaftar! Yes! Jadilah nyoblos di KBRI.
Dan pengalaman kali ini ke Korea jadi sering naik bus gitu haha.. Ada kemajuan lah dah nggak selalu bergantung pada subway. Hari ini malah rutenya naik bus semua soalnya yang efektif dan kebetulan nggak ribet transit.
Sebenarnya naik bus mudah! Ikuti petunjuk jalan kaki dari Naver Map dan periksa di bus stopnya ada nama dan nomor ID. Jika sudah benar tinggal tunggu nomor bus tiba. Bahkan ada patokan tiba berapa menit lagi.
Kali aja ketemu Rogi atau Tayo seperti saya di jalanan random gini beberapa kali lihat Tayo sama Rogi
First stop adalah ke KBRI di daerah Yeouido. Seoul diguyur hujan hari ini tapi dengan semangat 45 tetap menerjang ke KBRI. Sesampai di sana ternyata ramai antrian untuk slot tambahan. Slot tambahan cuma bisa nyoblos jam 5 sore kalau ada sisa surat suara. Sebelum jam 12 siang saya sudah selesai dan melipir ke Yunjungno (윤중로), lunch Saboten, dan lanjut ke Seoul Forest (서울숲). Karena masih sore, jadi masih bisa ke Yangjae Citizens’ Forest duduk-duduk santai. Cakep pemandangannya. Masih bisa lihat view cherry blossom di tiga spot ini.
Ternyata banyak spot cherry blossom ya di Seoul. Rajin-rajin browsing atau cari di Instagram deh. Bukan hanya daerah Yeouido atau Seokchon Lake doang.
Day 3, 15 April 2019
First time ke Jeju.
First time naik pesawat dari Gimpo. Ada beberapa ahjumma ngajak ngobrol. Dah dibilang bukan orang Korea. Ditanya lagi jadi dari mana? Dijawab Indonesia, mereka malah kayak ngobrol pernah ke Vietnam atau gimana gitu kaga ngerti lah. Awkward smile aja lah. Selama di sini, udah berapa kali diajak ngomong orang Korea ya.
Balik lagi ke itinerary. Karena keterbatasan waktu jadi cuma explore daerah Seongsan tempat saya menginap. Tepatnya di Co-Op City Hotel, Seongsan. Setelah bersempit-sempitan di Seoul, kali ini berluas-luasan di Jeju karena kamar saya diupgrade. Tapi yahh cuma sendirian.
Mengeksplor semua spot di Jeju butuh waktu panjang. Rasa-rasanya di sisi utara timur barat selatan ada spot semua dan jauh-jauh jadinya banyak waktu yang dibutuhkan. Selain itu ternyata menunggu bus di Jeju kadang suka lama. Contohnya pas dari Jeju International Airport ke hotel. Itu nunggu bus 111 ada deh 40 menitan. Trus nunggu bus 295 mau ke Seopjikoji juga nggak datang-datang alhasil dah makin sore, saya naik taksi sekitar 5.000-6.000 won menuju Seopjikoji. Pulangnya untuk ada taksi yang lagi ngetem di parkiran. Nggak kebayang deh kalau naik bus itu bus stopnya lumayan jauh dari Seopjikoji. Berliku dan berangin pula. Bbrrr.. Dinner di Willara Fish and Chips lalu kembali ke hotel.
Day 4, 16 April 2019
Setelah semalaman bingung menyusun itinerary hari ini, sambil makan cokelat Ghana yang nikmat. Akhirnya dapat ide. Tadinya mau sunrise di Seongsan Ilchulbong baru ke Udo Island. Tapi setelah dipikir-pikir mending eksplor Udo Island dari pagi. Biar puas. Jadinya sore deh baru ke Seongsan Ilchulbong. Pas sore juga di sana ternyata ada haenyeo show. Alias para wanita laut di Jeju. Umur mereka udah nggak muda tapi masih kuat lho! Salut!
First, bahas Udo Island ya. Naik bus ke Seongsan Hang. Alias Seongsan Port di ujung. Sampai sana ikutin aja orang jalan ke port. Ingat ketika masuk langsung ke meja untuk isi form pembelian tiket. Cukup tulis nama, jumlah penumpang, gitu-gitu. Bawa kertas ke loket dan bayar deh 8.500 Won PP Pulau Udo di Cheonjinhang. Perhatikan jam kapalnya balik ya. Nanti bakal dikasih tahu kok sama ahjumma yang jaga loket tiket. Saya sampai sana jam 9.20 gitu. Tadinya mau beli yang jam 10.30 karena saya pikir 9.30 sudah habis. Ternyata kata ahjummanya ambil 9.30 saja pas kapalnya lagi naikin penumpang. Langsung deh habis bayar lari-lari ke belakang. Dengan Bahasa Inggris Korea alias logat Konglish lumayan lah saya bisa bertransaksi sampai akhirnya tiba di Udo cuma 15 menitan sih.
Tadinya mau sewa sepeda. Sudah cari info di blog-blog orang soal kisaran harganya tapi akhirnya sampai sini naik bus aja karena tas cukup berat bawa tripod. Naik bus 5.000 Won. Caranya nanti sampai di terminal, cari bus stop di arah kiri. Ada loketnya. Saya diarahkan naik bus kecil putih ini. Nggak ngerti bedanya sama bus gede tapi ya ngikut-ngikut aja lah. Nanti kita diturunin di tiap spot wisata gitu. Jadi jalurnya memutar mengelilingi pulau. Di tiap spot ada bus stopnya jadi kalau sudah puas di spot 1 mau ke spot 2 tunggu aja lagi di bus stop tadi sambil pegang tuh tiket bus buat bukti tiap kali naik bus.
Udo, (also called U-island, since do means island) is located on the northeast of Seongsan-ri, 3.5 kilometres (2.2 miles) off the coast of Jeju, South Korea. This is the largest of the islands included in Jeju City.[1] Udo, literally “Cow Island” in Hanja, has this name because it looks like a cow lying down. The whole of Udo is a lava plateau and a fertile flatland where major agricultural products such as sweet potatoes, garlic, and peanuts are produced. There is a parasitic cone, called soeui meori oreum in native Korean or udubong (牛頭峰) in Hanja (both mean “Cow’s Head Peak”), in the southeast. Source: Wikipedia.
Saya nggak ingat nama-nama spotnya. Yang pasti ada Seobin Baeksa alias Popcorn Beach.
Want some popcorn?
Lalu di dekat spot berikutnya ada ladang canola gitu. Jadinya saya jalan kaki lanjut ke light house yang juga nggak tahu apa itu namanya. Sampai ke spot halte bus berikutnya Hagosudong Beach yang memiliki icon patung haenyeo alias sea woman. Trus ada ke Biyang-Do. Saya nggak tahu ada apa tampaknya tidak menarik dari luar. Mampir ke Geommeolle Beach juga dan yang saya nggak ngerti adalah pas di Udobong ada yang ngomong teriak-teriak dari jauh di area parkiran gitu nggak ngerti dia bilang apa tapi para orang Korea masuk lagi ke bus. Jadinya saya ikuan juga balik lagi ke bus. Nggak jadi deh lihat pemandangan ke Udobong. Entahlah apa yang dikasih tahu sama orang di area parkiran itu. Akhirnya balik ke Cheonjinhang menuju kapal kembali ke Jeju dan lanjut deh ke Seongsan Ilchulbong dengan bus.
Di sini pengalaman unik lagi. Pas di Seongsanhang alias Seongsan Port kan halte bus terakhir. Jadi busnya pada ngetem. Sopir bus yang akan saya naikin masih duduk istirahat di bus. Trus saya lihat ada dua orang yang udah boleh masuk bus. Daripada dingin, saya juga ikut nanya “ahjussi, Seongsan Ilchulbong?” Trus dibolehin masuk bus. Tapi karena bus belum menyala jadi belum bisa tap T Money. Ehhh.. Pas bus udah nyala dua orang yang naik sebelum saya mau tap T Money, ahjussinya kayaknya bilang nggak usah gitu trus mereka ngobrol sambil ketawa. Saya juga mau ikut ngetap ditepis. Seolah dibilang nggak usah bayar. Saya bingung kenapa. Nggak ngerti mereka ngomong apa sih. Tapi penumpang berikutnya naik pas bus udah nyala dan mereka tap T Money seperti biasa.
Pas turun di Seongsan Ilchulbong, dua penumpang tadi yang gratisan juga turun di sana. Memang cuma 1x stop sih mungkin digratisin sama ahjussi karena lagi good mood, lagi happy, atau karena muka kami misqueen sampai-sampai digratisin. Whatever lah. Thanks ya ahjussi, kamsahamnida~
HTM ke Seongsan Ilchulbong adalah 2.000 KRW. Dengan 2.000 Won kita bisa menjelajah seluruh area naik turun tangga sampai lemah lutut. Tapi saya sih nggak sanggup lihat tangga di ujung nun jauh di mata. Cuma ke spot utama foto-foto dan lihat hanyeo. Tadinya mau ke Sangumburi tapi astaga nunggu bus tanpa arrival info itu bagaikan digantung. Mau nunggu sampai kapan tanpa kepastian. Sedangkan lokasi lumayan jauh nanti pas balik udah gelap. Akhirnya saya memutuskan ke kantor pos saya. Menyeberang sebentar dan kirim kartu pos ke diri sendiri haha.. Stamp sama postcard seharga 430 Won. Setelah itu makan kimbab 3.000 Won dan keliling bentar sebelum kembali ke hotel. Karena kemarin sudah malam dan sudah gelap, jadinya hari ini saya ke rooftop karena katanya dari rooftop bisa lihat Seongsan Ilchulbong. Mumpung masih belum gelap, saya lihat memang tampak Seongsan Ilchulbong dari sini.
Selebihnya saya berleha-leha saja di Hotel. Di sini juga ada 7-Eleven di dekat lobby. Jadi bisa jajan dan makan di ruangan sambil nonton TV.
Day 5, 17 April 2019
Kembali ke Jeju. Sampai airport kepagian gitu haha.. Baru bisa check in 2 jam sebelum flight. Jadinya saya makan dulu deh di lantai atas.
Enakkk
Di sini nemu Grilled Mackarel 12.000 Won. Padahal biasanya 15.000 Won. Ternyata enak dan banyak isinya. Dicocol sama kecap dan wasabi itu nikmat dah. Ga menyesal makan di sini.
Sampai di Seoul, sudah ada gengs di sana. Setelah mampir dan letakkin koper, langsung jam 16.30 sudah tiba di Gyeongui Book Line tempat bersantai di Hongdae Exit 6/7 situ. Foto-foto di spot favorit. Duduk santai. Baru deh balik ke Airbnb. Ternyata di Seoul hari ini suhunya sampai 20 derajat celcius gitu. Setelah buru-buru dan angkat-angkat koper baru deh berasa ada keringat sedikit setelah berhari-hari kedinginan haha..
Day 6, 18 April 2019
Breakfast dekat tempat menginap. Enak sih dan pemiliknya ramah. Dari NG House jangan jalan ke kiri ke subwah Hongdae, tapi ke kanan. Nanti ketemu jalan gede ke kiri sedikit. Pesan di mesin.
Hari ini ke Byeokje, utaranya Seoul. Ini hidden gem instagrammable spot buat foto-foto di Byeokje Abandoned Railway Station. Yay! Berhasil menemukan lokasi ini didukung bantuan petunjuk arah dari IG-ers. Ternyata cukup mudah menemukan lokasi ini. Dari bus stop tinggal cari rel kereta seperti foto di bawah ini dan ikuti saja ada kanan dan kiri, spot tunnel dengan background Bukhansan dan stationnya.
Edit dulu biar ala-ala IG-ers Korea banyak yang post begini
Setelah naik bus sekitar 1,5 jam, kita bisa ke abandoned railway ini bebas foto-foto. Katanya sih kadang bisa ramai dengan locals yang foto-foto di sini. Untungnya datang ke sini pas weekday jadi sepi. Puas deh foto-fotonya.
Setelah makan di CU, berikutnya ke Myeongdong. Seperti biasa di sini tujuannya belanja dan jajan-jajan.
Day 7, 19 April 2019
Karena member gengs ada yang pengen foto-foto canola, jadinya kami ke dekat Gwangmyeong Bridge. Berdasarkan blog orang, nanti keluar dari Guil Station Exit 1 ke kanan ada kayak jembatan lewatin lurus saja nanti ke kiri ikutin jalur sepeda. Di kiri jalan ada tulip. Lurus saja lagi untuk ke canola field. Jalannya cukup jauh jadi siapkan sepatu yang nyaman.
Terutama tujuan berikut ke Anyang Art Park lebih jauh lagi jalannya. Dari halte bus 02 menuju spot-spot art installations dan antar course itu jauh-jauh. Jadi butuh waktu berjam-jam untuk eksplor. Senangnya sih di sini masih ada cherry blossom yang full bloom. Bunganya masih lumayan rimbun. Spot instagrammable ini juga saya temukan dari hasil kepo di instagram.
For more pics: Anyang Art Park
Banana milk hijau original lebih enak dari biru dan pink. Trus ini mochi di CU enakkk. Recommended deh.
Potterhead, mana suaranya? Di Hongdae ada cafe King Cross yang marak di instagram beberapa waktu kemarin ini.
Tapi nggak masuk ke dalam deh. Cuma numpang foto dan lanjut dinner berat di resto fried chicken. Tau sendiri porsi di sini langsung gede gitu jadi bikin kenyang.
Day 8, 20 April 2019
Walaupun pulang Minggu tapi hari ini adalah hari terakhir puas-puasin jalan-jalan.
Where did we go?
Marhen J (tas yang lagi hits banget di jejaring jastip)
Yeonnamdong 223-14 (cafe yang terkenal dekor ala komik “W” dan ternyata spot rooftopnya baru dibuka Mei. Hiks.. Ga jadi foto di rooftop deh)
Yeonnamdong 223-14n
C.Through (berhubung nggak ngopi jadi pesannya vanila milk yang creamy banget serasa minum campuran santan)
Pojangmacha/Pocha (akhirnya kesampaian makan tenda orange yang biasa di drama-drama itu. Area populernya di Jongno 3-ga exit 4. Nah itu kan seatnya nggak banyak jadi udah pada full ternyata pas jalan lurus menyeberang di dekat exit 8 masih kosong dan ada menu bahasa Inggris. Ada ayam, pork, seafood dengan kisaran 12.000-15.000 Won)
Belanja oleh-oleh di Lotte Mart Seoul Station Exit 1
Day 9, 21 April 2019
Kembali ke kehidupan nyata.