Jalan-jalan ke Vietnam dan Kamboja 2024


As usual, ini cuma buat dokumentasi pribadi biar gak lupa. Udah ke mana aja dan ngapain aja selama di Vietnam dan Kamboja.

Vietnam

Pertama-tama ke Hanoi duluan. Jadi kita akan ke utara lalu ke selatan. Tiba di bandara Hanoi to Sapa, langsung naik sleeper bus naik Sao Viet. Cari info sana-sini, Sao Viet ini yang recommended secara seat dan ada toilet di busnya.

Sleeper Bus Hanoi-Sapa Around Pk.23.00 – 05.00

International Lobby:

Please head outside the arrival hall to (1st floor, Arrival A1, Column 17 )

Nanti akan dijemput pakai minivan untuk menuju ke lokasi busnya.

Pas berangkat ini, tidur di bagian bawah. Jujur gak bisa tidur karena berisik mesinnya. Merem melek selama kurang lebih 6 jam, lalu bangun pagi udah sampai di Sa Pa. Kita lanjut ke Hotel Sapa Centre. Karena udah pesan untuk diantar ke hotel, jadi dianterin dari lokasi Sao Viet office ke Sapa Centre Hotel.

Cari sarapan, ngopi Cong Ca Phe, dan muter-muter di danau buat foto-foto. Lalu ke Cat Cat Village. Naik ojek pangkalan one way 50.000 VND. Sa Pa memang sejuk tapi kalo dibawa muter turun naik tangga di Cat Cat Village, asli keringetan juga haha. Baliknya langsung ke Viettrekking Cafe yang recommended viewnya. Ojek pangkalannya 50.000 VND lagi.

Ke Sa Pa, pastinya ke Fansipan juga dong. Kabutnya luar biasa pas ke sana haha. Walaupun zonk tapi pengalaman lah udah pernah ke puncak Fansipan bersama angin dan kabut. Main ke another cafe, White Cloud Cafe. Jajan pinggir jalan. And then balik to Hanoi. Nah, gak tau missed di mana. Kan kita udah request minivan untuk pickup kita ke Sapa Centre tapi sampai jam tiba, masih belum dijemput. WA slowres, alhasil kita naik taksi sendiri dah ke Sao Viet officenya. Untung masih kekejer jadwal bus kita tuh udah mau berangkat. Gradak gruduk dah. Kali ini tidur di bunk bed bagian atas. Lebih berasa nih goyangannya. Yang susah tidur, minum antimo deh, biar bisa ngantuk hahaha..

Di Hanoi ngapain aja?

Kulineran, foto-foto di St Joseph Cathedral, ngopi cantik Note Cafe, ngeliatin danau, main ke westlake pagoda dan lotte mallnya buat ngadem, sorenya ketemuan local friend dan nungguin kereta lewat di Hanoi Train Street. Macam turis katrok ngevideoin kereta lewat.

Untungnya kemarin udah keliling-keliling, karena hari ke-dua di Hanoi ini lumayan lama perjalanan PP Incense Village Quang Phu Cau. Seperti yang udah dilihat di Tiktok, ini emang harus pinter cari angle, naik tangga segala, biar bagus angle fotonya.

Hanoi to Da Lat

Tiba di Da Lat, berasa ademnya, sejuknya, vibesnya tuh chill and cozy. Sebagai anak INFJ dan Capricorn yang planningnya A-Z, aku udah cari tahu opsi yang lebih murah daripada Grab.

Lado Taxi 165.000 VND dari bandara ke kota (radiusnya 35km) jadi gak pake argo. Kalo mau balik juga bisa chat WA nanti mereka akan tanya alamat kita dan kasih harganya. Which is lagi-lagi lebih murah daripada Grab. Nah, laundry di Da Lat tuh lebih murah kalo menurut aku tanya-tanya ke beberapa laundry based on google map. 12.000/kg. Jadilah laundry di dekat homestay deh. Sewa motor akhirnya sama pemilik homestay kita soalnya harganya ternyata sama dengan sewa motor di luar. Yodah, kan lebih gampang juga, gak repot pickup dan baliki motor. Jadi sewa motor sama homestay owner kita aja di 150.000/day.

Selama di Da Lat ke mana?

Stay di Selena Da Lat Yersin Homestay. Da Lat Railway Station, Still Cafe, Area Go Da Lat dan sekitarnya, makan com ga (broken rice dengan ayam enak), Datanla, Xom Leo, Reply1994 Cafe, Jju Cafe, Huang Hon Persimmon Cafe, Tiem Ca Phe Tui Mo To dan Cheo Veooo, nyobain avocado ice cream, night market.

Da Lat to Ho Chi Minh City

Btw kalo di Vietnam, harus buka sepatu ya, sepatunya discan dulu hihi.. Sebenernya udah banyak riset bus 152 atau 109 segala macem harga dan rutenya udah tau semua, tapi karena rempong dan karena cek harga Grab patungan, gak beda jauh sama bus. Mending naik Grab. Kalo naik Grab, keluar bandara jalan lurus nyeberang nanti cari aja tulisan pillar 5. Nanti keliatan tempat orang-orang nunggu mobil Grab/Taksi gitu dah. Kasih tau aja kamu di pillar nomor berapa ke drivernya.

Di Saigon ngapain?

Stay di The Hotel Nicecy. Ketemu temen local, muterin sekitar Bach Dang Wharf dan sekitarnya seperti opera house situ. Ke Ben Thanh Market. Jolibee Pasteur. Tan Dinh Church. Book Street & Saigon Central Post Office. Big C. To be honest, walaupun Big C nya gede tapi ada rasa bingung juga mau beli apa. Nyesuaiin budget yang udah tipis wkwkk.. Menurutku harga stamp postcardnya juga agak pricey ngirim ke negara ASEAN tuh satu harga. Kalo gak salah inget, pas ngirim postcard dari Jeju ke Indo, aku sempet ngerasa wah lebih murah.

HCMC to Phu Quoc

Stay di Sleepbox Hostel Phuquoc. Menurutku ini agak kureng ya dibandingkan yang lain. AC nya gak dingin. Trus sempet bocor, receptionistnya gak bisa Bahasa Inggris. Gak ditawarin pindah kamar, sampai kami yang harus minta pindah kamar. Bocornya parah wehh, masa dipaksa tetep stay di kamar itu? Gak mungkin. Trus menurutku kebersihannya bisa ditingkatkan. Di Phu Quoc naik VinBus 17 hijau aja. Free! Kalau mau cek jadwal timetable bisa donlot apps nya.

Di Phu Quoc yang panas itu, ke mana aja?

Emang gak mau ke banyak tempat sih. Cuma ke sekitaran night market, grand world, dan sunset town aja. Makanya sewa motornya juga cuma 4 jam buat ngider ke sunset town doang.

Phu Quoc to Phnom Penh

Ke bandara, lagi-lagi naik VinBus si hijau gratisan ini membantu banget.

Nah, di Phnom Penh ngapain aja?

Stay di 4 Rivers Hotel, lokasinya strategis sih. Di sana gampang cari tuktuk dari Grab aja. Tapi puyengnya di Kamboja tuh dua currency riel dan USD jadi harus itung-itungan hahaha. Kan bawa USD tuh, pecahan 100 USD nahh pas beli simcard 5 USD, kaga ada kembaliannya. Jadilah tuh mulai drama nuker duit di Sevel, beli beberapa item, trus kembaliannya dicampur ada USD dan Riel. Day 1 masih culture shock wkwkk.. Baru akhirnya bisa itung-itungan sendiri. 1 riel 4 rupiah. 1 usd 16.000 rupiah. USD ke riel berapa hayooo? 1 USD 4.000 riel. Oh ya, di sana sebenernya iseng aja karena sekalian udah ke Vietnam. Gak ke Angkor Wat juga karena gak cukup waktunya. Cuma muter-muter. Riverwalk Night Market, AEON, The elysee, Central Market, Royal Palace, Independence Monument, dan Wat-Wat yang kami lewati sepanjang jalan.

So, it’s time to go home.

Jadi Detektif ala Escape Room


Escape room menjadi tempat yang hits saat ini. Ada berbagai escape room dengan harga dan tema berbeda-beda. Salah satunya TickTock Escape Room. Saya dan teman-teman ke TickTock Escape Room yang di Pluit. Kebetulan ada diskon di Groupon jadi lebih murah.

murder

Untuk alamat lengkap tiap cabang dan detail permainan >> ticktockescape.com

Di escape room, kita bisa jadi detektif yang memecahkan kasus berdasarkan clue di suatu ruangan terkunci sebelum waktu habis. Jadi berasa kayak detektif beneran 🙂 Bukan hanya main game di gadget lho!

Selama 1 jam, kita akan dikunci di dalam ruangan dan tugas kita memecahkan misteri dan keluar dari ruangan tersebut dengan mencari clue yang ada. Persis seperti detektif! Kami memilih “Murder at Opera House”. Tugas kita adalah mencari tahu siapa pembunuh dan kabur dari ruangan itu.

Pengalaman pertama cukup lucu, menarik, dan membingungkan. Isi dari ruangan tentunya rahasia karena kita tidak boleh bawa hp atau tas di dalam ruangan jadi isi ruangan tentu msiterius. Di ruangan kecil ini kita mencari clue mulai dari angka-angka di gembok yang tricky. Kadang clue-clue yang ada bisa membuat bingung. Ini diapain ya. Ini maksudnya apa ya. Bagaimana caranya ya. Nah, kalau kamu merasa mandek, kamu bisa minta hint ke petugasnya sebanyak 2x. Cukup angkat gagang telepon dan minta hintnya.

Di sini cukup keren ketika kami memainkan not lagu dengan benar, maka akan terbuka ruang ke-dua yang isinya lebih bermacam-macam lagi. Berbagai benda bisa bikin jadi bingung. Sayangnya kami belum berhasil menyelesaikan misi karena tak terasa 1 jam telah berlalu. 1 jam terasa sangat singkat 😀 Tapi pengalaman sejam jadi detektif cukup seru sih. Diperlukan teamwork dan konsentrasi. Karena ruangan kecil, kalau terlalu ramaipun malah jadinya penuh dan malah nggak bisa konsentrasi karena rebutan oksigen haha.. Jumlah 3-4 orang per ruangan kecil ini rasanya cukup pas.

Pengalaman yang seru dan beda. Daripada hanya sekedar nonton di bioskop atau shopping di mall, experience ini menyenangkan juga.

Apa yang Dipikirkan Orang Awam tentang Design Grafis


Haha.. *ketawa miris* sekedar sharing. Nemu ini secara tidak disengaja.
Credit to original uploaders

dgi2

Graphic Designer ( n. ) Manusia Biasa yang kadang kala dikira Dewa oleh Client dengan memberikan revisi yang padat dengan jangka waktu yang sangat cepat.

*Wuihh masih keren istilahnya ‘dewa’ tinggi banget. Untung ga dibilang ‘ahli cenayang’ atau ‘orang berkekuatan gaib’.

Ini juga bener banget!
7ebc36ff83c9b0454490116979144b62

Kalau ini curhatan dari FDGI, sudah lama sih baca ini, dari beberapa tahun lalu.
memedgi

Jadi kalau ditanya apa sih Design Grafis itu? Dengan gambar-gambar di atas, sudah tahu ya jawabannya.

Di dunia kerja, kita bakal ketemu berbagai macam ragam orang. Sabar ya!

Cara Baru Beli Vouche dan Bayar Tagihan


Hi.. tiap bulan kita pasti disibukkan dengan pembayaran tagihan dan isi ulang vocuher pulsa hp, vocuher pulsa smartphone, voucher pulsa internet. Nah kadang untuk mengantri atau mencari-cari nomor pendaftaran tagihan itu menjadi hal kecil tapi repot dan menjenuhkan..

Ada cara praktis membayar semua dalam satu tagihan pembayaran saja. Introducing New Hipokuku.

Register di http://goo.gl/HXzKR8
Pilih menu produk-produknya dan checkout.
Di halaman pembayaran, input email dan pilih cara pembayaran. Ikuti instruksi sampai selesai. Beress 😉

Coba dulu yukk!

image