Thailand 2019


A reminder of my trip to Thailand in 2019

Menangin hadiah dari Wisatathailand di Bulan September.

13-16 Sept 2019

DAY 1 ARR-BANGKOK DINNER-CASH BACK THB 200
Pick up at the airport, Chaopraya river cross to Wat Arun, Wat Pho, Icon Siam Mall, Talad Rod Fai, check in hotel at
Bangkok

DAY 2 BANGKOK – KHAOYAI BREAKFAST/LUNCH/DINNER
ABF at hotel, Bang Pa In, Wat Mahathat, Lunch at local restaurant, Coffee Garden, PB Valley, Hobbit House, Chocolate
Factory, Primo Piazza, Dinner at local restaurant, Pak Chong Night Market, Check in hotel at Khaoyai


DAY 3 KHAOYAI – BANGKOK BREAKFAST/LUNCH/DINNER
ABF at hotel, Scenical World Happy Land and Water Bomb Khaoyai, Palio Khaoyai, Chockchai Farm enjoy lines of
activities and shows. Learn the fun-fact of farming, Lunch at local restaurant, Thai dried food, Asia Tique night market,
Check in hotel at Bangkok


DAY 4 DEPARTURES BREAKFAST/LUNCH-CASH BACK THB 200
ABF at hotel, Honey Bee Shop, Pratunam Area, Transfer to the airport for departure.

Chockchai Farm
Primo Piazza

Dream Cruise Singapura – Bintan – Singapura (Bonus Keliling Singapura)


Berhubung sudah berlalu lama, detail itinerarynya sudah nggak terlalu ingat duuhh memang saya harus nulis catatan pribadi ><

Ok, hari pertama tiba di Changi, sudah hampir jam 12 siang. Let’s go to Marina Bay Cruise Centre Singapore. Stop di Marina South Pier MRT. Dari sana, nanti jalan kaki mengikuti jalur yang sudah ada saja. Lumayan panjang sih. Tapi ada atap di sepanjang jalur pedestrian sehingga tidak terlalu panas. Dari sini, kalian sudah bisa melihat kapal yang berlabuh.

Mari menjajal kapal pesiar 3 Hari 2 Malam dari Singapura-Bintan-Singapura

Sampai di Marina Bay Cruise Centre, celingak celinguk lah saya. Tinggal ikuti saja masuk ke arah gedung. Ini patokannya. Nanti dari jauh sudah terlihat baggage check-in. Kalau kamu bawa koper, bisa ke sini dulu buat check-in kopernya. Jadi nggak perlu geret-geret koper sendirian. Nantinya koper kamu akan diantar di depan pintu kamar oleh staff. Tapi pastikan barang penting masuk ke tas tangan kamu. (Obat, baju ganti, baju renang, dll). Karena tas baru diantar menjelang malam.

Hari sudah menunjukkan sekitar jam 1 siang. Karena belum makan siang, jadilah kami makan dulu di dalam.

Masuk ke area check in, kita akan dibantu oleh staff di sini. Serahkan saja paspor dan bukti pemesanan. Nanti mereka akan menukarkannya dengan cabin card berwarna merah. Jadi nanti semua aktivitas di kapal akan dibantu dengan kartu ini. Misalnya membuka kunci ruangan, makan, sampai menonton show. Jadi disimpan baik-baik. Ibaratnya kartu inilah paspor alias tanda pengenal kita.

Setelah check in, kita diarahkan per grup untuk nantinya naik kapal. Jadi nanti saat sudah boleh boarding, kita akan dipanggil per kelompok untuk naik kapal. Saat naik, nanti ada petugas yang menyambut dan memberikan selebaran berisi bulletin news tentang jadwal acara, jam opening closing fasilitas, resto, shore excursion, dan semua detailnya di sini.

Oh ya, hampir lupa. Sebaiknya kamu download apps Dream Cruise dulu karena nanti kalau mau registrasi untuk nonton show atau cek gratuity/tip bisa daftar/cek dari apps. Ada biaya SGD21 gratuity/tip per orang per hari.

Sebaiknya jika kamu datang lebih awal biar bisa masuk kapal di grup awal. Jadi, mumpung masih sore dan sepiii, kamu bisa eksplor fasilitas dan keliling foto-foto dengan puas. Saya aja bolak balik naik turun main perosotan sendirian wkwkwk..

Fasilitas kapal sudah termasuk makan 3x buffet di beberapa restoran yang tersedia. Serta 2x snack yang siap bikin kamu gendut deh. Jadwal breakfast, lunch, dan dinner ataupun daftar restoran juga ada di brosur. Tersedia pilihan di The Lido (International Buffet), Dream Dining Room Upper (Chinese), Dream Dining Room Lower (Chinese), and Multi-function Room (International Buffet).

Kapal terbagi menjadi FWD, MID, AFT alias depan, tengah, dan belakang. Jadi misalnya 18 AFT, berarti kamu jalannya ke lantai 18 cari panah ke AFT

Untuk fasilitasnya, kamu tentu sudah tahu dong. Ada pool, jogging track, wall climbing, ping pong, berbagai show bisa kamu nikmati di sini. Makanya karena banyak fasilitas, kami sudah berencana di hari ke-2 tidak akan keluar kapal. Kami perhatikan juga ternyata tidak banyak yang keluar turun ke Bintan. Sepertinya banyak yang memilih menikmati fasilitas yang wahh di sini.

Sebaiknya kamu mengatur waktu yang baik sesuai dengan brosur yang ada. Jadi bisa maksimal. Jadi misalnya jam A-B: Breakfast, jam B-C: Main Pool, jam C-D: Foto-foto dan keliling, jam E-F: Menonton Show, dstnya. Saya sarankan menikmati show yang ada karena bagus-bagus. Mulai dari Sonio, China’s Got Talent, atau Some Like it Hot.

Bagaimana dengan check-outnya? Nanti bakalan ada pengumuman perihal jam dan group check-out. Oh ya, jangan lupa ambil paspor kamu pagi hari sebelum check-out. Nanti bakal ada suara loudspeaker dan announcement letter di kamar kamu. Atau kalau ada yang belum jelas, kamu bisa ke concierge untuk tanya-tanya. Kan sekalian mau bayar biaya tips, jadi aku sambil bayar, sambil tanya-tanya gitu biar lebih meyakinkan.

Bonus: Keliling Singapura

Bye-bye, cruise. Saatnya menjelajah daratan Singapura!

Setengah hari pertama dimanfaatkan untuk belanja di Bugis dan ke Marina Barrage. Tahu tempat ini dari instagram. Cocok buat duduk santai piknik sambil ditemani sunset. menjelang gelap, kami jalan kaki ke Helix Bridge sampai menikmati waterfront view di malam hari. Capekk juga haha..

view01.jpg

Kami menginap di Fort Canning Lodge (Dhoby Ghaut MRT). Tampak seperti model lama, namun positifnya lokasinya oke dan karena model lama, justru kamarnya model yang masih luas gitu. Dan dekat dengan lokasi foto instagrammable ini.

fort.jpg

Hari berikutnya, menjelajah Don Don Donki dan foto-foto di Library@Orchard. Keluar masuk mall di Orchard, ke Design Orchard, Little India, dan ditutup dengan mengunjungi Chinatown sambil ditemani gelapnya malam dan air hujan.

Eksplor Korea Lagi, 2019


Setelah lama males nulis, kali ini kayaknya perlu balik nulis buat self reminder histori perjalanan.

Diawali dengan promo Gledek Tiket.com tahun kemarin akhirnya tercapai juga musim semi ke Korea dengan harga 4.000.000/PP naik Asiana Airlines! Hahaha.. Dan itu kalau naik Asiana Airlines ga pakai transit juga. Jadi menghemat waktu dan tenaga.

Tiket PP Jakarta 4.000.000 + Hostel di Seoul 502.613 + Tiket PP Jeju 1.253.889 + Hotel di Jeju 1.308.814 + Airbnb 2.000.000 = 9.065.316 = 9 Juta

Jakarta to Seoul 12 April 23.45 – 13 April 08.55 Tiket.com
Seoul to Jeju 15 April 12:50 – 14:00 Traveloka
Jeju to Seoul 17 April 16:20 – 17:30 Traveloka
Seoul to Jakarta 21 April 17.15 – 22.15 Tiket.com

The Maru Guesthouse Seoul 13-15 April Traveloka
Co-Op City Hotel Seongsan 15-17 April Tiket.com
NG House Sinchon ro, Mapo-Gu, 17-21 April Airbnb

Yang mau booking pakai Airbnb pakai referral code saya dong


Day 1, 13 April 2019

Hari Sabtu 13 April pagi tiba di Incheon International Airport setelah sempat delay pas tengah malam.

Berhubung sudah agak kesiangan mengejar 3 tempat. Jadinya rencana berburu cherry blossom ditunda dahulu. Hari ini half day menuju ke Incheon saja. Selama dua malam ini menginap di The Maru, Seoul. Take AREX Train, Exit 15 Seoul Station. Begitu keluar sudah disambut pohon cherry blossom yay! Padahal ga ekspektasi bakal banyak cherry blossom. Sudah kepikiran spring bakalan lebih awal dan bakalan kehabisan cherry blossom di mid April. Tapi beberapa hari survey di Instagram, cherry blossomnya itu kayak masih ada yang bagus, ada yang udah mulai rontok, dan ada yang bahkan baru blooming, jadi beda spot, beda juga viewnya. Pengalaman pas tahun 2017 kemarin sih udah telat cherry blossom. Jadi kalau memang pengen hunting cherry blossom pastikan survey dari tahun sebelumnya buat patokan. Biasanya awal April lah amannya.

Soal suhu udara sekitar 15-19 derajat. Walau kadang kedinginan pas angin berhembus kencang tapi enak lah buat jalan nggak keringetan dan nggak cepat kehausan. Beda dengan jalan pas summer.

Back to itinerary. Hari pertama mengeksplor Sorae Marsh Ecology Park dan Tribowl. 

How to get there?

Pengalaman pertama naik subway ke area ini. Untuk ke Sorae Marsh Ecology Park bisa ke Soraepogu Exit 2 lanjut jalan kaki atau naik taksi. Saya suggest jalan kaki saja kalau kuat karena jalurnya jalan kaki biasa pedestrian gitu. Bukan jalur berliku yang naik turun bukit. Apalagi cherry blossom di sana lagi bagus. Bisa sekalian jalan sambil foto-foto. Jadi jalan 1 km ga berasa.

Tips! Gunakan Naver Map buat petunjuk arah. Di appsnya sudah lengkap bisa lihat dan pilih moda transport mulai dari naik taksi, subway, bus, jalan, atau sepedaan.

Baca juga pengalaman pertama ke Korea ketika belum kenal Naver Map haha.. Kala itu naik bus juga modal baca hangul yang pas-pasan dan nekad. Lha sekarang di Seoul busnya sudah ada subtitle Bahasa Inggris. Mantap dah.

Di Sorae Marsh Ecology Park ini, spot andalannya adalah windmill alias kincir angin yang instagrammable.

sorae ecology park

When you’re going solo, the best thing to bring is a tripod.. And the bluetooth camera shutter.

woninjae

Ini ceritanya pas transit di Woninjae, dari jendela tampak ada deretan pohon bernuansa pink. Jadinya langsung katro’ dan keluar subway dulu buat foto-foto di sini. Trus masuk lagi ke subway dengan kondisi kedinginan dan melanjutkan ke Tribowl.

tribowl

Spot iconic ini bisa dicapai dengan mudah dari Central Park Station tinggal ke Exit 3 dan tadaaa langsung kelihatan si mangkok raksasa ini.

Malamnya, balik ke The Maru, mampir beli makan di 7-Eleven. Oh ya belum review hostelnya ya. Di sini hostelnya dekat dengan 7-Eleven Cheongpa Jeil Branch yang berlokasi di lantai bawah. Sedangkan The Maru di lantai 3. Tempat ini cocok buat solo traveller yang mencari ruang private bukan dorm. Karena tersedia kamar mandi dalam makanya ini menjadi salah satu pilihan saat saya mencari penginapan. Sebenarnya ruangnya sempit dan kasurnya tidak senyaman hotel. Iya lah ya kan murah meriah. Siapin penyumbat kuping kalau kamu tipe yang sensitif sama suara berisik. Di sini juga ada dapur umum dan enaknya bisa pakai microwave atau kompor di sini. Ada roti buat sarapan dan ada water dispenser juga 😀 Bahkan ada mesin cuci yang bisa digunakan dengan syarat harus menghubungi resepsionis terlebih dahulu. Nggak terlalu perhatiin tapi tampaknya berbayar berapa won gitu kalau mau pakai.


Day 2, 14 April 2019

Pengalaman menarik kali ini nyoblos Pemilu di Korea. Dari Desember kemarin sudah daftar online di web sidalih ppln Seoul dan awalnya cuma kayak iseng coba-coba deh. Kali aja bisa. Soalnya kan saya turis sedangnya di Google Form ada kayak alamat Korea gitu sedangkan Desember saya belum ada rencana stay di mana. Tapi ternyata pas dicek, nama saya sudah terdaftar! Yes! Jadilah nyoblos di KBRI.

Dan pengalaman kali ini ke Korea jadi sering naik bus gitu haha.. Ada kemajuan lah dah nggak selalu bergantung pada subway. Hari ini malah rutenya naik bus semua soalnya yang efektif dan kebetulan nggak ribet transit.

 

bus seoul

Sebenarnya naik bus mudah! Ikuti petunjuk jalan kaki dari Naver Map dan periksa di bus stopnya ada nama dan nomor ID. Jika sudah benar tinggal tunggu nomor bus tiba. Bahkan ada patokan tiba berapa menit lagi.

bus ijo.jpg

Kali aja ketemu Rogi atau Tayo seperti saya di jalanan random gini beberapa kali lihat Tayo sama Rogi

First stop adalah ke KBRI di daerah Yeouido. Seoul diguyur hujan hari ini tapi dengan semangat 45 tetap menerjang ke KBRI. Sesampai di sana ternyata ramai antrian untuk slot tambahan. Slot tambahan cuma bisa nyoblos jam 5 sore kalau ada sisa surat suara. Sebelum jam 12 siang saya sudah selesai dan melipir ke Yunjungno (윤중로), lunch Saboten, dan lanjut ke Seoul Forest (서울숲). Karena masih sore, jadi masih bisa ke Yangjae Citizens’ Forest duduk-duduk santai. Cakep pemandangannya. Masih bisa lihat view cherry blossom di tiga spot ini.

Ternyata banyak spot cherry blossom ya di Seoul. Rajin-rajin browsing atau cari di Instagram deh. Bukan hanya daerah Yeouido atau Seokchon Lake doang.


Day 3, 15 April 2019

First time ke Jeju.
First time naik pesawat dari Gimpo. Ada beberapa ahjumma ngajak ngobrol. Dah dibilang bukan orang Korea. Ditanya lagi jadi dari mana? Dijawab Indonesia, mereka malah kayak ngobrol pernah ke Vietnam atau gimana gitu kaga ngerti lah. Awkward smile aja lah. Selama di sini, udah berapa kali diajak ngomong orang Korea ya.

Balik lagi ke itinerary. Karena keterbatasan waktu jadi cuma explore daerah Seongsan tempat saya menginap. Tepatnya di Co-Op City Hotel, Seongsan. Setelah bersempit-sempitan di Seoul, kali ini berluas-luasan di Jeju karena kamar saya diupgrade. Tapi yahh cuma sendirian.

Mengeksplor semua spot di Jeju butuh waktu panjang. Rasa-rasanya di sisi utara timur barat selatan ada spot semua dan jauh-jauh jadinya banyak waktu yang dibutuhkan. Selain itu ternyata menunggu bus di Jeju kadang suka lama. Contohnya pas dari Jeju International Airport ke hotel. Itu nunggu bus 111 ada deh 40 menitan. Trus nunggu bus 295 mau ke Seopjikoji juga nggak datang-datang alhasil dah makin sore, saya naik taksi sekitar 5.000-6.000 won menuju Seopjikoji. Pulangnya untuk ada taksi yang lagi ngetem di parkiran. Nggak kebayang deh kalau naik bus itu bus stopnya lumayan jauh dari Seopjikoji. Berliku dan berangin pula. Bbrrr.. Dinner di Willara Fish and Chips lalu kembali ke hotel.


Day 4, 16 April 2019

Setelah semalaman bingung menyusun itinerary hari ini, sambil makan cokelat Ghana yang nikmat. Akhirnya dapat ide. Tadinya mau sunrise di Seongsan Ilchulbong baru ke Udo Island. Tapi setelah dipikir-pikir mending eksplor Udo Island dari pagi. Biar puas. Jadinya sore deh baru ke Seongsan Ilchulbong. Pas sore juga di sana ternyata ada haenyeo show. Alias para wanita laut di Jeju. Umur mereka udah nggak muda tapi masih kuat lho! Salut!

First, bahas Udo Island ya. Naik bus ke Seongsan Hang. Alias Seongsan Port di ujung. Sampai sana ikutin aja orang jalan ke port. Ingat ketika masuk langsung ke meja untuk isi form pembelian tiket. Cukup tulis nama, jumlah penumpang, gitu-gitu. Bawa kertas ke loket dan bayar deh 8.500 Won PP Pulau Udo di Cheonjinhang. Perhatikan jam kapalnya balik ya. Nanti bakal dikasih tahu kok sama ahjumma yang jaga loket tiket. Saya sampai sana jam 9.20 gitu. Tadinya mau beli yang jam 10.30 karena saya pikir 9.30 sudah habis. Ternyata kata ahjummanya ambil 9.30 saja pas kapalnya lagi naikin penumpang. Langsung deh habis bayar lari-lari ke belakang. Dengan Bahasa Inggris Korea alias logat Konglish lumayan lah saya bisa bertransaksi sampai akhirnya tiba di Udo cuma 15 menitan sih.

Tadinya mau sewa sepeda. Sudah cari info di blog-blog orang soal kisaran harganya tapi akhirnya sampai sini naik bus aja karena tas cukup berat bawa tripod. Naik bus 5.000 Won. Caranya nanti sampai di terminal, cari bus stop di arah kiri. Ada loketnya. Saya diarahkan naik bus kecil putih ini. Nggak ngerti bedanya sama bus gede tapi ya ngikut-ngikut aja lah. Nanti kita diturunin di tiap spot wisata gitu. Jadi jalurnya memutar mengelilingi pulau. Di tiap spot ada bus stopnya jadi kalau sudah puas di spot 1 mau ke spot 2 tunggu aja lagi di bus stop tadi sambil pegang tuh tiket bus buat bukti tiap kali naik bus.

Udo, (also called U-island, since do means island) is located on the northeast of Seongsan-ri, 3.5 kilometres (2.2 miles) off the coast of Jeju, South Korea. This is the largest of the islands included in Jeju City.[1] Udo, literally “Cow Island” in Hanja, has this name because it looks like a cow lying down. The whole of Udo is a lava plateau and a fertile flatland where major agricultural products such as sweet potatoes, garlic, and peanuts are produced. There is a parasitic cone, called soeui meori oreum in native Korean or udubong (牛頭峰) in Hanja (both mean “Cow’s Head Peak”), in the southeast. Source: Wikipedia.

Saya nggak ingat nama-nama spotnya. Yang pasti ada Seobin Baeksa alias Popcorn Beach.

popcorn beach udo.jpg

Want some popcorn?

Lalu di dekat spot berikutnya ada ladang canola gitu. Jadinya saya jalan kaki lanjut ke light house yang juga nggak tahu apa itu namanya. Sampai ke spot halte bus berikutnya Hagosudong Beach yang memiliki icon patung haenyeo alias sea woman. Trus ada ke Biyang-Do. Saya nggak tahu ada apa tampaknya tidak menarik dari luar. Mampir ke Geommeolle Beach juga dan yang saya nggak ngerti adalah pas di Udobong ada yang ngomong teriak-teriak dari jauh di area parkiran gitu nggak ngerti dia bilang apa tapi para orang Korea masuk lagi ke bus. Jadinya saya ikuan juga balik lagi ke bus. Nggak jadi deh lihat pemandangan ke Udobong. Entahlah apa yang dikasih tahu sama orang di area parkiran itu. Akhirnya balik ke Cheonjinhang menuju kapal kembali ke Jeju dan lanjut deh ke Seongsan Ilchulbong dengan bus.

Di sini pengalaman unik lagi. Pas di Seongsanhang alias Seongsan Port kan halte bus terakhir. Jadi busnya pada ngetem. Sopir bus yang akan saya naikin masih duduk istirahat di bus. Trus saya lihat ada dua orang yang udah boleh masuk bus. Daripada dingin, saya juga ikut nanya “ahjussi, Seongsan Ilchulbong?” Trus dibolehin masuk bus. Tapi karena bus belum menyala jadi belum bisa tap T Money. Ehhh.. Pas bus udah nyala dua orang yang naik sebelum saya mau tap T Money, ahjussinya kayaknya bilang nggak usah gitu trus mereka ngobrol sambil ketawa. Saya juga mau ikut ngetap ditepis. Seolah dibilang nggak usah bayar. Saya bingung kenapa. Nggak ngerti mereka ngomong apa sih. Tapi penumpang berikutnya naik pas bus udah nyala dan mereka tap T Money seperti biasa.

Pas turun di Seongsan Ilchulbong, dua penumpang tadi yang gratisan juga turun di sana. Memang cuma 1x stop sih mungkin digratisin sama ahjussi karena lagi good mood, lagi happy, atau karena muka kami misqueen sampai-sampai digratisin. Whatever lah. Thanks ya ahjussi, kamsahamnida~

seongsan ilchulbong

HTM ke Seongsan Ilchulbong adalah 2.000 KRW. Dengan 2.000 Won kita bisa menjelajah seluruh area naik turun tangga sampai lemah lutut. Tapi saya sih nggak sanggup lihat tangga di ujung nun jauh di mata. Cuma ke spot utama foto-foto dan lihat hanyeo. Tadinya mau ke Sangumburi tapi astaga nunggu bus tanpa arrival info itu bagaikan digantung. Mau nunggu sampai kapan tanpa kepastian. Sedangkan lokasi lumayan jauh nanti pas balik udah gelap. Akhirnya saya memutuskan ke kantor pos saya. Menyeberang sebentar dan kirim kartu pos ke diri sendiri haha.. Stamp sama postcard seharga 430 Won. Setelah itu makan kimbab 3.000 Won dan keliling bentar sebelum kembali ke hotel. Karena kemarin sudah malam dan sudah gelap, jadinya hari ini saya ke rooftop karena katanya dari rooftop bisa lihat Seongsan Ilchulbong. Mumpung masih belum gelap, saya lihat memang tampak Seongsan Ilchulbong dari sini.

Selebihnya saya berleha-leha saja di Hotel. Di sini juga ada 7-Eleven di dekat lobby. Jadi bisa jajan dan makan di ruangan sambil nonton TV.


Day 5, 17 April 2019

Kembali ke Jeju. Sampai airport kepagian gitu haha.. Baru bisa check in 2 jam sebelum flight. Jadinya saya makan dulu deh di lantai atas.

grilled mackarel

Enakkk

 

Di sini nemu Grilled Mackarel 12.000 Won. Padahal biasanya 15.000 Won. Ternyata enak dan banyak isinya. Dicocol sama kecap dan wasabi itu nikmat dah. Ga menyesal makan di sini.

Sampai di Seoul, sudah ada gengs di sana. Setelah mampir dan letakkin koper, langsung jam 16.30 sudah tiba di Gyeongui Book Line tempat bersantai di Hongdae Exit 6/7 situ. Foto-foto di spot favorit. Duduk santai. Baru deh balik ke Airbnb. Ternyata di Seoul hari ini suhunya sampai 20 derajat celcius gitu. Setelah buru-buru dan angkat-angkat koper baru deh berasa ada keringat sedikit setelah berhari-hari kedinginan haha..


Day 6, 18 April 2019

Breakfast dekat tempat menginap. Enak sih dan pemiliknya ramah. Dari NG House jangan jalan ke kiri ke subwah Hongdae, tapi ke kanan. Nanti ketemu jalan gede ke kiri sedikit. Pesan di mesin.

Hari ini ke Byeokje, utaranya Seoul. Ini hidden gem instagrammable spot buat foto-foto di Byeokje Abandoned Railway Station. Yay! Berhasil menemukan lokasi ini didukung bantuan petunjuk arah dari IG-ers. Ternyata cukup mudah menemukan lokasi ini. Dari bus stop tinggal cari rel kereta seperti foto di bawah ini dan ikuti saja ada kanan dan kiri, spot tunnel dengan background Bukhansan dan stationnya.

EDIT1555634770008MALAM4.jpg

Edit dulu biar ala-ala IG-ers Korea banyak yang post begini

Setelah naik bus sekitar 1,5 jam, kita bisa ke abandoned railway ini bebas foto-foto. Katanya sih kadang bisa ramai dengan locals yang foto-foto di sini. Untungnya datang ke sini pas weekday jadi sepi. Puas deh foto-fotonya.

Setelah makan di CU, berikutnya ke Myeongdong. Seperti biasa di sini tujuannya belanja dan jajan-jajan.


Day 7, 19 April 2019

Karena member gengs ada yang pengen foto-foto canola, jadinya kami ke dekat Gwangmyeong Bridge. Berdasarkan blog orang, nanti keluar dari Guil Station Exit 1 ke kanan ada kayak jembatan lewatin lurus saja nanti ke kiri ikutin jalur sepeda. Di kiri jalan ada tulip. Lurus saja lagi untuk ke canola field. Jalannya cukup jauh jadi siapkan sepatu yang nyaman.

Terutama tujuan berikut ke Anyang Art Park lebih jauh lagi jalannya. Dari halte bus 02 menuju spot-spot art installations dan antar course itu jauh-jauh. Jadi butuh waktu berjam-jam untuk eksplor. Senangnya sih di sini masih ada cherry blossom yang full bloom. Bunganya masih lumayan rimbun. Spot instagrammable ini juga saya temukan dari hasil kepo di instagram.

For more pics: Anyang Art Park

makan di cu korea

Banana milk hijau original lebih enak dari biru dan pink. Trus ini mochi di CU enakkk. Recommended deh.

Potterhead, mana suaranya? Di Hongdae ada cafe King Cross yang marak di instagram beberapa waktu kemarin ini.

kingscross

Tapi nggak masuk ke dalam deh. Cuma numpang foto dan lanjut dinner berat di resto fried chicken. Tau sendiri porsi di sini langsung gede gitu jadi bikin kenyang.


Day 8, 20 April 2019

Walaupun pulang Minggu tapi hari ini adalah hari terakhir puas-puasin jalan-jalan.
Where did we go?
Marhen J (tas yang lagi hits banget di jejaring jastip)
Yeonnamdong 223-14 (cafe yang terkenal dekor ala komik “W” dan ternyata spot rooftopnya baru dibuka Mei. Hiks.. Ga jadi foto di rooftop deh)

yeonnamdong w.jpg

Yeonnamdong 223-14n

C.Through (berhubung nggak ngopi jadi pesannya vanila milk yang creamy banget serasa minum campuran santan)
Pojangmacha/Pocha (akhirnya kesampaian makan tenda orange yang biasa di drama-drama itu. Area populernya di Jongno 3-ga exit 4. Nah itu kan seatnya nggak banyak jadi udah pada full ternyata pas jalan lurus menyeberang di dekat exit 8 masih kosong dan ada menu bahasa Inggris. Ada ayam, pork, seafood dengan kisaran 12.000-15.000 Won)

pocha.jpg

Belanja oleh-oleh di Lotte Mart Seoul Station Exit 1


Day 9, 21 April 2019

Kembali ke kehidupan nyata.

Busan and Seoul for Summer


Hello, Busan!
First time in Busan. Mendarat di Gimhae Int’ Airport, cukup naik limousine bus. Harganya memang lebih mahal daripada subway. Tapi dengan naik limousine bus ini, kami tidak perlu transit dan geret-geret naik turun subway station. Tinggal duduk manis sampai di Seomyeon Lotte Hotel bus stop, lalu jalan kaki 5 menit ke Hansol Polaris (Airbnb) tempat kami menginap. Dari bus stop pas celingak celinguk sudah kelihatan gedung Hansol Polaris yang menjulang tinggi.

Limousine Bus *Domestic/International Terminal 1st Floor Bus Stop 2* (6,000Won- 35min)
Rute:
International Terminal – Domestic Terminal-Baek Hospital Sageori – Gaya Homeplus – Gaya Hyundae Apt- Seomyeon Lotte Hotel-…

Selama di sana apps yang digunakan adalah Naver Map yang memiliki rute by bus/subway/kendaraan pribadi/ataupun jalan kaki. It works really well. Mau ke mana-mana tinggal buka Naver Map saja.

Dan baru tahu info cara naik bus di Busan. Kalau di Seoul kan kita naik dan turun tap T-Money. Di sini, ternyata tidak perlu tap saat turun bus. Kecuali kalau kita mau transit. Misalnya kita naik bus 111 dari stop 1 lalu turun di stop 2 (hanya transit) untuk pindah naik bus 122. Maka kita bisa dapat diskon. Saya kurang ingat berapa perhitungan diskonnya dan masa waktu transitnya. Tapi ada infonya di web resmi mereka.

 

DAY 1: Rabu, 13 June

TAEJONGDAE
Look for the Bus Stop for Bus No. 88 nearest you. Alight at the last stop in front of Taejongdae.
Walk from Hansol Polaris 12 min 779m
Board: Seomyeon Stop 05-240
Take Bus: 66 or 88A
Arrive at Taejongdae Ocheon. Continue walking 7 min 455m

The bus journey ifself is around 55-60 minutes and the bus should come every 10 minutes.

Di sana ada yang namanya Danubi Train, si kereta lucu yang bisa mengantar kita keliling area Taejongdae. Jadi nggak usah susah-susah memaksakan diri jalan kaki.

Danubi Train Course (Individuals: Adults 3,000 won). Beli di loket yang tersedia.

taejongdae

Lighthouse

HAEUNDAE
Walk from Taejongdae 6 min 432m
Board: Garage Stop 04-024
Take Bus: 101
Get off and Board from: Jungangdong (Jungang) 01-041
Take Bus: 1003
Arrive at Haeundae Beach Stop. Continue walking 3 min 195m.

Pantainya sendiri sebenarnya biasa. Hanya saja di Haeundae ini banyak resto-resto yang bisa dicoba.

CAFFE CUOIANO
Jeonpo exit 8 go straight, Toyoko Inn Busan Seomyeon on the left, but we turn right
Tiramisunya enak. Jadi inget pas jalan kaki di sini, nemuin credit card yang jatoh di trotoar. Ntah apakah ditemukan pemiliknya atau diambil orang lain, yang jelas sih pas balik tiba-tiba udah nggak ada tuh credit card.
Di Jeonpo ini juga ada Jeonpo Cafe Street yang cocok untuk kalian yang suka mengunjungi cafe-cafe mungil nan cantik.

 

DAY 2: Kamis, 14 Juni

GAMCHEON CULTURAL VILLAGE
From Toseong Station, kita bisa naik local bus tapi katanya sering penuh jadi kalau mau lebih nyaman dan mengejar waktu bisa naik taxi. From Toseong Subway Station continue by taxi. The taxi fare is around 3,300 won. Taxi drivernya ngebut bo! Pengalaman baru nih naik taksi di sini. Btw, siap-siap ngantri foto sama si Little Prince ya.

terciduk.jpg

Terciduk

Di sini kalian bisa beli peta mural map seharga 2,000 won.

JAGALCHI FISH MARKET
Jagalchi Station (110), Exit 10

GUKJE MARKET / BIFF SQUARE STREET FOOD
Jagalchi Station Exit 7

NAMPODONG UNDERGROUND SHOPPING CENTER
Jagalchi Station Exit 8

GWANGBOKDONG Cultural & Fashion Street
Nampo Station (Busan subway line 111), Exit 1

YONGDUSAN PARK
Nampo-dong Station (Busan Subway Line 111), Exit 1

ROOF AND
Near main entrance Yongdusan Park (Cont Hotel 8th floor)

Tempat-tempat di atas berdekatan semua dan bisa sekaligus dikunjungi bersamaan. Tinggal cari direction di Naver Map. Untuk Jagalchi, Gukje Market, dan BIFF Square sih kami hanya numpang lewat saja. Nampodong juga ternyata fashionnya rada kurang oke ya. K-stylenya kurang deh. Jadi kami skip dan menuju Gwangbokdong yakni area Myeongdongnya Busan. Di sini memang mirip Myeongdong karena banyak toko-toko kosmetik seperti Etude, Nature Republic, Skin Food, dan lainnya. Selain itu ada Fila juga.

GWANGALLI BEACH
Memang kami sudah mengincar foto-foto malam di sini. Bad news saat lagi foto-foto, air ombak menerpa. Sepatuku basaaaahhhh fyuuhh..

gwang

Gwangandaegyo Bridge

DAY 3: Jumat, 15 Juni

KTX Busan to Seoul

Untungnya berangkatnya siang. Jadi punya waktu tidur dan packing yang cukup. Nggak buru-buru. KTX 128 Busan – Seoul (59,800Won)

Kalau bawa koper besar, carilah subway station yang punya eskalator atau lift. Seperti Seomyeon Station Exit 8/9 seingat saya sih kami lewat sana.

Sampai di Hongdae tempat kami menginap untuk menitipkan koper terlebih dahulu.

Setelah itu, kami belanja makanan di E-Mart yang ada di Yeongdeungpo Branch (Times Square) B2F/B1F. Note: E-mart closed on 2nd 4th Sunday.

E-Mart
Yeongdeungpo Station

Kami cukup lama berkutat di sana. Belanjaan makanan pun semakin menggunung. Dan bodohnya kami meletakkan semua belanjaan dalam satu dus besar. Jadi pas mau diangkat, itu dus berat banget. Harusnya kami pisah jadi dua dus kecil saja. Gara-gara ini, kami naik taksi untuk pulang ke Hongdae. Sekitar 7,000 Won.

Dannnn saat balik ke apartemen, ternyata host belum selesai bersih-bersih padahal sudah jam 5 lewat dan checkin time seharusnya jam 4 sore. Bikin BT kan. Tempatnya juga sempit. Kami ke sini karena faktor biaya dan lokasi dekat dengan exit 5 sih. Pertimbangannya exit 5 juga ada eskalator. Dari AREX jalan sedikit sudah ketemu exit 5. Dari exit 5 cuma jalan ke arah Seven Eleven, ikuti jalan ke arah gedung berbata merah, belok kanan.

EWHA
Ewha University Station
Mencari titipan lightstick di El Cube (Ktown4u) dan masker di Skinfood

DDP
Dongdaemun History and Cultural Park Station
Mencari titipan lightstick di El Cube (Ktown4u) dan masker di Tony Moly. Mampir di Migliore hanya sekedar muter-muter sebentar melihat-lihat baju.

 

DAY 4: Sabtu, 16 Juni

HANEUL PARK
Haneul Park ini bagian dari World Cup Park. Di Haneul Park terkenal Eulalia dan Cosmos Flowersnya. Lebih identik lagi kalau datang pas autumn kali ya karena saat summer eulalianya juga hijau tidak kuning kecoklatan.

jaga ladang.jpg

Jaga Ladang

World Cup Stadium Station (Seoul Subway Line 6), Exit 1. Kami pun mengikuti petunjuk dari blog yang kami baca. Follow the big road and turn left to cross the street at the 4-way intersection.
You’ll see the Haneul Park signage. Nah dari situ kami agak bingung dengan direction di blog. Untungnya ada Naver Map. Di sana ada info lokasi ticket counter admission 3,000 Won round trip Haneul Park. Nggak sanggup deh kalau jalan kaki. Mendingan bayar train.

TOKYO BINGSU MANGWONDONG

SIGOL BAPSANG ITAEWON

sigol.jpg

Nyammm

Banchan alias side dishnya sangat menarik untuk difoto. Lucu ya. Walaupun sedikit tapi variannya beranekaragam dan bikin kenyang juga kok.

NIGHT PHOTO around Cheonggyecheon Stream and Gwanghwamun.
Di malam minggu, Cheonggyecheon Stream ramai dengan night market dan di Gwanghwamun ternyata masih ada semacam peringatan Sewol Ferry accident.

gwanghwamun.jpg

Speednya > 15 detik ya dan tunggu sampai lampu hijau biar kelihatan cahaya kendaraan lewatnya

Ada beberapa orang lain yang juga hunting foto malam menghadap Gwanghwamun ini.

 

DAY 5: MINGGU, 17 JUNI

STARFIELD COEX Mall : Samseong Station (Seoul Subway Line 219), Exit 6. Follow the underground passageway connected to Starfield COEX Mall -> Located on floor B1-1F. Tahu kan tempat instagrammable cantik yang satu ini.

baca.jpg

Baca!

GANGNAM UNDERGROUND SHOPPING CENTER
Direction: Gangnam Station (Seoul Subway Line 222, Sinbundang Line), Exit 1 or 12.
Keliling-keliling nemuin tas dan celana di sini. Tapi untuk baju-baju kayaknya ga ada yang menarik di mata.
Oh ya di Gangnam ini juga ada Daiso.

DECIEM The Abnormal Beauty Company (Desiem)
The Ordinary
Direction: Sinsa Station Exit 8

NIGHT PHOTO around NAKSAN PARK
Pertamanya ke Ihwa Mural Village dulu. Tanjakannya astaganaga.Dari Hyehwa Station sebenarnya sudah tidak jauh lagi. Tapi tajakannya bikin ngos-ngosan. Saya lelaaahh. Langsung aja cus ke Naksan Park deh cari bangku duduk dulu. Setelah itu baru lanjut jalan lagi.

tripod.jpg

The Power of Tripod

DAY 6: SENIN, 18 JUNI

YONGMA LAND

Mangu Station Exit 1 lumayan jauh kalau jalan kaki. Jadi bisa naik taksi sekitar 3,000-4,000 Won. Entrancenya 5,000 Won. Tempat ini sepertinya cukup terkenal di kalangan lokal. Selain sudah jadi tempat lokasi pemotretan dan syuting, ajushi taxi driver juga bisa langsung tahu lokasi Yongma Land. Dia akan mengantar sampai ke jalan luar. Kita dikasih tahu jalan ke depan. Walaupun bahasa yang pas-pasan dan jurus kalimat “Saya bukan orang Korea/Hanguk saram anniyo” udah keluar, tetap saja ajushi ngajak ngobrol. Kurang lebih sih tahu ajushi nanyain oh dari negara mana? Pas dijawab Indonesia, dirinya kembali ngomong-ngomong pake Bahasa Korea. Teroooss terooss ajaaa wkwkwk.. Setelah itu kita masih harus jalan kaki lagi. Lagi-lagi dengan bantuan Naver Map. Kita sempat ragu karena kanan kiri pepohonan seperti hutan gitu. Tapi selang beberapa saat, kita sudah sampai. A tiny, failed, abandoned amusement park

carousell

Yongma Land

Jika di Busan, nemuin Credit Card. Di sini nemuin HP yang terbengkalai. Ckckck.. Sebelum pulang, kita balikin ke petugasnya.

MYEONGDONG
Keliling-keliling nemu juga baju yang kece buat dibeli. Makan di Yoogane dan foto-foto di STYLENANDA.

 

DAY 7: SELASA, 19 JUNI

05.28 first train from Hongik- Incheon (all stop train). Kirain bakal sepi karena masih pagi ternyata udah rame lho. Siap-siap cari tempat duduk biar nggak capek berdiri bawa koper.

 

Kia Ora from New Zealand


Yay, perjalanan ke New Zealand ini menjadi perjalanan pertama, sendirian ikut open trip, dan juga pengalaman skydive pertama.

Bucket list? Checked!
Ke sana ikut open trip. Dalam perjalanan 9 hari ini kita bakalan menjelajah north dan south island dalam waktu 9 hari. Awalnya sih tertarik karena banyak hari kejepit tanggalan merah. Diperkirakan cuma perlu cuti 4-5 hari. Tapi karena jadwal yang berubah ujung-ujungnya jadi cuti 7 hari deh. Kita naik Qantas dan transit di Sydney.
Kisah dibalik pembuatan E-Visa NZ bisa dilihat di sini
Kota pertama adalah Auckland. Yes! Kita mendarat di Auckland sore hari. Antrian custom yang panjang membuat kami kelar menjelang malam hari. Tahu sendiri lah customnya ketat. Saya sendiri membawa makanan instant yang dibungkus seal seperti mie gelas, sup instant, dan nasi instant. Serta membawa tripod (yes tripod pun saya declare karena benda yang dipakai di outdoor dan kemungkinan memiliki kontak dengan soil perlu dideclare). Obat-obatan juga di-declare baik obat bebas maupun resep dokter yang saya sertakan copy resepnya. Nyatanya petugas tidak terlalu mempermasalahkan bawaan saya karena makanan yang saya bawapun tidak mengandung daging segar, telur segar, dan sebagainya. Kalau cuma makanan instant seperti itu rasanya ingredientnya tidak dipermasalahkan karena bukan bahan makanan segar.
Okay kembali ke topik.
Day 1:
Simcard: 25
Makan: 12.5
Minum: 0.89
Total: 38.39
Menginap di Ibis Auckland Ellerslie, kamarnya cukup sempit kalau bawa koper gede. Karena hari sudah malam jadinya cuma numpang tidur saja di sini.
Day 2:
Skydive: 385
Bus: 3.5
Makan: 24
Train: 5.5
Convenience Store: 9.8
Total: 427.8
Besoknya siap untuk tandem skydive! Saya memilih operator GoskydiveNZ karena harganya yang kompetitif, pilihan paketnya yang cocok, dan yang asyik adalah kita bisa dipickup dari tempat kita menginap sesuai dengan jadwal skydive kita. Kalau beberapa operator lain ada yang pickup di meeting point mereka dan ada yang jadwal pickupnya sehari satu kali sehingga kita harus menyesuaikan jadwal mereka dengan jadwal kita tersebut.
skydive
How was it?
It was great! Ternyata tidak semenakutkan yang saya kira. Malahan IMHO lebih takut pas mau loncat bungee jumping. Mungkin karena faktor “loncat sendiri” saat bungee jumping. Sedangkan ini kan ada tandem instructor yang menemani kita. Sebelum loncat, kita sudah dibekali instruksi. Kepala hadap ke atas, kaki ditekuk, posisi tangan, dan sebagainya. Saat loncat yang saya rasakan hanyalah terpaan angin yang luar biasa. Mau teriak suaranya ga kedengeran bo! Soalnya ketutupan suara angin. Dihempas sekian detik barulah posisi kita bakalan normal lagi dan mulai fokus untuk menikmati pemandangan dari ketinggian.
Siangnya saya di drop off di Mt. Eden Summit. Dari sini foto-foto dengan latar view kota Auckland. Kita bisa melihat skytower dari Mt. Eden ini.
mteden
Selanjutnya saya sudah berencana berpetualang ke daerah Wynyard Quarter sampai malam hari. Biar bisa night photography. Gunakan Google Map untuk mencari halte bus terdekat ke tujuan berikutnya. Pengalaman naik bus yang menyenangkan. Tak masalah kalau tidak membeli kartu transportasi AT Hop Card, karena kita bisa bayar cash. Siapkan saja koin 3.5 NZD. Saya pun tinggal duduk manis sampai di Halte Britomart. Pencet bel kalau mau turun bus. Sambil memperhatikan penumpang bisa turun dari pintu depan dan belakang. Dari sana kembali menggunakan Google Map mengelilingi area tersebut. Dinner Fish and Chip di Crab Shack porsinya astaga.. Memang ya makanan di sini porsinya super deh. Two thumbs up! Nggak sanggup menghabiskan makanan sebanyak ini.
Menjelang malam, menuju Wynyard Quarter untuk mendapatkan view malam. Suasana sepi (baru hari pertama udah berasa sepinya dan semakin menjelajah NZ di keesokan harinya, semakin berasa pula slow life di NZ), angin 12 derajat semriwing, dan view pemandangan outdoor berlatarkan Sky Tower yang cantik tidak bisa kita rasakan di Jakarta.
wynyard.jpg
Oh ya, kembali dari Britomart Station ke Ibis Auckland Ellerslie yang termudah dengan kereta single ticket 5.5 NZD. Stop di Greenlane Station dan jalan kaki 5 menitan ke hotel. It’s quite easy. Keretanya juga sepii haha.. Padahal kalau commuter Jakarta jam segitu bakalan rame padet poooll. Oh ya, yang menarik di kereta ini. Saat tiba di pemberhentian kamu harus pencet tombol di pintu keluar agar pintunya terbuka. Semacam tombol buka tutup di lift. Jadi pintunya nggak otomatis terbuka. Kalau nggak ada penumpang ya pintunya tetap tertutup. Hmmm.. Berkelana sendirian tanpa ikut open trip seharian ini membuat saya merasakan public transportation mereka.
Day 3:
Makan: 18.5
Convenience Store: 2
Total: 20.5
 
Siangnya mampir ke One Tree Hill, Auckland. Selanjutnya perjalanan from Auckland to Rotorua, sekitar 3-4 jam perjalanan. Keliling-keliling cari makan, mengelilingi Lake Rotorua sampai puas, lalu ke motel, tak terasa ternyata sudah gelap. Sepiii..
Day 4:
Makan: 11
Convenience Store: 5.27
Total: 16.27
 
Hari ini perjalanan ke Mata Mata. Yup! Mau ke Hobitton asli made in NZ bukan Lembang ya. Sebelumnya kita sudah bayar 866.500 IDR ke pihak open trip. Jadi sampai sana tinggal ikut tur saja. Kita bakal dijelasin detail seputar tempat ini. Katanya dulu ada tim die hard fans Lord of the Rings yang datang mengelilingi lokasi-lokasi syuting LOTR dan saat ke Hobitton mereka bercosplay ria dengan kostum ala Hobbit.
hobbir.jpg
Balik dari Hobitton ada free time. Ada yang ikut optional Te Puia dinner 125 NZD tapi karena saya tidak tertarik jadi saya tidak ikutan. Lebih tertarik mengeksplor Kuirau Park sih. Soalnya ini geothermal park yang gratis dan pas lihat foto di jembatan dengan dihiasi asap-asap putih itu kayaknya keren dah. Eksplor sampai malam bo! Nggak suggest sih karena sudah gelap dan sepi kan bahaya. Ini gara-gara saya melihat kepulan asap kayaknya keren kalau night photography di sini. Haha..
kuirau.jpg
Kelar foto-foto, baru deh balik jalan kaki ke Union Victoria Motel. Oh ya mau review motelnya sendiri tua. Satu ruang cukup besar bisa memuat 5-6 orang dan ada dapurnya. Enak kan bisa masak-masak. Cuma karena sudah tua, jadi ada kesan kurang clean.
Day 5:
Toilet di Huka Falls: 0.5
Makan Burgerfuel: 7.5
Makan: 8.5
Total 16.5
 
Hari ini perjalanan ke Huka Falls dan Lake Taupo.
hukafalls.jpg
Serta numpang tidur di Willis Hotel Wellington. Kamarnya nyaman lho. Sayangnya cuma menginap semalam saja di sini karena pagi-pagi harus melanjutkan ke South Island.
 
Day 6:
Convenience Store: 8.75
Makan: 3.5
Subway Cookies: 1.1
Fergburger: 14.9
Oleh-oleh: 77.6
Total 105.85
Wellington to Queenstown by Jetstar menginap di Queenstown Village Apartment. Apartmentnya nyaman dan besar. Tentunya ada kitchen buat masak-masak cantik.
Mampir di Lake Wakatipu dan Lake Wanaka. Di Lake Wanaka rasanya kurang lengkap kalau belum menikmati si pohon ikonik satu ini. Walaupun harus menerjang angin kencang 20km/jam dan sempat oleng tertiup angin tapi demi sang pohon.
wanaka.jpg
Day 7:
Milford Sound: 150
Oleh-Oleh: 11
Total 161
Seharian menikmati pemandangan Milford Sound. Alias Halong Bay Vietnam kali ya. Beberapa kali kapal bergoyang ria tapi nggak bikin mabuk laut kok. Di sini sudah include transportasi PP, ferry, dan makan siang.
Day 8:
Oleh-oleh: 49.3
Makan: 7
Makan: 18
Total:74.3
Hello Christchurch! Eh sampai-sampai hari sudah sore. Soalnya perjalanan dari Queenstown ke Christchurch memang sekitar 6-7 jam ditambah mampir-mampir foto cantik di beberapa spot termasuk pinggir jalan Cromwell, Lake Pukaki, Lake Tekapo dan Church of the Good Shepherd. Berasa banget view yang cantik, air yang biru, dan gunung indah itu bagaikan healing theraphy. Btw.. Kalau slow life di sini cantik sih tapi bakalan bosen ga yaaaa…
We’re lucky to see this leftover Lupins yang mekarnya di musim panas. Secara udah musim gugur kirain ga bakalan ada Lupin lagi.
lupin.jpg
Sampai di Christchurch puas-puasin belanja dan siap kembali ke realita.
Day 9:
Kembali ke Jakarta dan menghadapi realita.
Oleh-oleh: 24.5
Tip: 50
Total: 74.5
Memang ya New Zealand itu rame dombanya haha.. Kalau mau slow life menikmati road trip dengan pemandangan indah bukit hijau, pegunungan, atau mampir di danau. Juara deh!
Untuk foto-foto narsis selengkapnya ada di @natbynatalia
Harap maklum kalau fotonya bagaikan photo studio dengan backdrop pemandangan cantik. Ini memang NZ pemandangannya secantik backdrop sih.