Thailand 2019


A reminder of my trip to Thailand in 2019

Menangin hadiah dari Wisatathailand di Bulan September.

13-16 Sept 2019

DAY 1 ARR-BANGKOK DINNER-CASH BACK THB 200
Pick up at the airport, Chaopraya river cross to Wat Arun, Wat Pho, Icon Siam Mall, Talad Rod Fai, check in hotel at
Bangkok

DAY 2 BANGKOK – KHAOYAI BREAKFAST/LUNCH/DINNER
ABF at hotel, Bang Pa In, Wat Mahathat, Lunch at local restaurant, Coffee Garden, PB Valley, Hobbit House, Chocolate
Factory, Primo Piazza, Dinner at local restaurant, Pak Chong Night Market, Check in hotel at Khaoyai


DAY 3 KHAOYAI – BANGKOK BREAKFAST/LUNCH/DINNER
ABF at hotel, Scenical World Happy Land and Water Bomb Khaoyai, Palio Khaoyai, Chockchai Farm enjoy lines of
activities and shows. Learn the fun-fact of farming, Lunch at local restaurant, Thai dried food, Asia Tique night market,
Check in hotel at Bangkok


DAY 4 DEPARTURES BREAKFAST/LUNCH-CASH BACK THB 200
ABF at hotel, Honey Bee Shop, Pratunam Area, Transfer to the airport for departure.

Chockchai Farm
Primo Piazza

Back to Thailand


I’m flying to Thailand again! Yay setelah memenangkan voucher dari TheTravelIntern yang saya gunakan untuk memilih flight ke Bangkok PP.

aa.png

Biaya Penginapan dalam IDR: 1.346.691 
Nice Palace Hostel: 260.882
Coconut Budget and Boutique: 322.163
The Richy Place: 763.646

(Semua biaya merupakan biaya per orang, adapun untuk biaya penginapan, taksi, dll sudah dibagi biayanya per orang)

Perjalanan ini akan berbeda dari perjalanan ke Thailand kemarin-kemarin karena memiliki tempat-tempat tujuan berbeda.

Day 1

Sesampainya di DMK dan keluar imigrasi, kami menuju ke arrival gate dan mencari staff Klook untuk mengambil simcard. Bagi yang mau belanja-belanja simcard, voucher, paket tour, dll bisa daftar di Klook.com dengan referral code berikut ini.

Berhubung hari sudah malam, kami langsung check in di Nice Palace Hotel dekat BTS Saphan Khwai Station. Dari Bandara Don Muang (DMK) carilah shuttle bus di arrival gate 6 ada penunjuknya. Bus akan tiba setiap 30 menit. Rutenya nanti dari DMK melewati area Chatuchak baru ke Saphan Khwai. Rute A2 : DMK- Mochit BTS/MRT (Chatuchak)-Saphan Kwai BTS-Ari BTS- Sanam Pao BTS- Victory Monument- DMK

Biaya dalam THB: 111
Bus: 30
Tuk Tuk: 20
Seven Eleven: 51
Tip: 10

 

Day 2

Perjalanan menuju Cha Am dan Huahin dengan minivan. Tempat ini populer karena ada Santorini Park, Pansook, Plearn Wan, Camel Republic, Venezia, Swiss Sheep Farm, dan lainnya. Kami memutuskan menginap agar bisa puas eksplorasi mengingat ada tempat-tempat di sekitar sana yang juga menarik untuk dikunjungi.

Dari hasil googling banyak yang mengatakan kalau mau ke Cha Am dan Huahin harus dari Terminal Sai Tai Mai. Namun setelah menggali info lebih dalam, kami menemukan info bahwa minivan juga ada di Mochit 2 (Baca: Mochit Song). Jadi dari hotel kami langsung naik taksi ke Mochit 2.

Gampang kah berbahasa Inggris di Thailand?
Tidak mudah, karena dari pengalaman kami kebanyakan orang tidak fasih berbahasa Inggris bahkan huruf romawi. Jadi kalau mau bepergian dengan taksi, tuktuk, dll siapkan alamat lengkap dengan huruf Thai ya biar lebih mudah! Atau kalau ada Google Maps bisa langsung pakai Google Maps dehh..

Sampai di dalam bus terminal, cari mini van ke ชะอำ Cha Am (Bilang saja ke drivernya turun di Santorini Park) ongkos 180 THB. How to find the minibus? Saat tiba di terminal, minivan ke sana ada di belakang, jadi bukan nungguin di dalam gedung terminalnya ya. Jalan saja ke tempat yang banyak pangkalan van, lalu tanya satu per satu mana yang ke Cha Am/Huahin. Nanti pasti akan ditunjukin orang-orang di situ.

ticket.jpg

Dari jauh sudah kelihatan bianglala di Santorini Park yang menjulang tinggi. Kurang dari 3 jam perjalanan (mampir sebentar di pom bensin, persis seperti perjalanan Cipaganti ke Bandugn ya), kami tiba di depan Santorini. Jalannya yang lebar dan lempeng seperti jalan tol membuat kami harus berhati-hati menyeberang.

Nah, dari Santorini Park, kami sudah sewa mobil taksi dari Rama2 Travel yang recommended menurut saya. Selain harganya bersaing (2000 THB bisa keliling sampai puas tanpa di charge extra hour), admin Whatsappnya pun fast respond dan lancar berbahasa Inggris jadinya enak komunikasi ini itu. Melanjutkan perjalanan ke 1000 Sook Farm (พันธ์สุข ฟู้ด แอนด์ ฟาร์ม) tempat makan siang dan foto-foto. Cocok untuk yang bawa anak kecil penggemar kuda poni atau domba, Tham Khao Luang Cave (ถ้ำเขาหลวง) ada patung Budha di dalam goa dan cahaya yang sangat cantik menyinari ke dalam goa. Di sini ada beberapa monyet yang berada di sepanjang jalan luar. Untuk menuju cave, kita akan naik mobil transportasi yang sudah disediakan dengan biaya 30THB PP. Wat Kamphaeng Laeng (วัดกำแพงแลง) hanya memakan waktu 10-15 menit saja, Huay Mongkol (หลวงพ่อทวดวัดห้วยมงคล) layaknya Big Buddha Statuenya Hong Kong, dan time travel di Plearnwan (เพลินวาน).

Tips: Saat ke Pansook Farm, kami makan dulu di restaurant luar sebelum masuk. Dikasih tiket masuk ke dalam Farmnya gratis. Lumayan kan.. Oh ya, di belakang Huay Mongkol ada jalanan yang belum diaspal karena masih pembangunan. Di sana ada patung Budha. Jika memang ingin menikmati ekstra view selain dari patung biksu, bisa jalan kaki ke belakang sini. Lalu di Plearnwan datanglah saat sunset untuk menikmati blue hour saat langit mulai biru menuju gelap. Lampu-lampu pun menyala dan terasa suasana semakin semarak.

Berkeliling seharian sampai malam, perjalanan ditutup dengan makan malam di Huahin Night Market. Layaknya pasar malam, ada banyak jajanan, tempat makanan, dan suvenir di sini. Setelah seharian kepanasan dan kelelahan, kami beristirahat dengan nyaman di Coconut Budget and Boutique Hotel. Karena masih baru, tempatnya nyaman dan bersih. Dekorasi dan interiornya pun modern. Lokasinya strategis karena dekat dari Pasar Malam maupun Terminal Van. Jadi besok paginya kami bisa berjalan 500meter ke terminal untuk kembali ke Bangkok.

Biaya dalam THB: 1.729
Taxi: 50
Mini Van: 180
Makan: 225
Minum: 45
Santorini Park Entrance: 150
Transport Tham Khao Luang Cave: 30
Seven Eleven: 29
Jajan Bakso Bakar Huahin Night Market: 20
Car Rent: 1000

 

Day 3

Kami turun di dekat Mochit 2 dan menuju ke The Richy Place Pratunam dengan taksi. Tentunya taksi yang pakai argometer ya. Jangan lupa untuk memastikan taksi yang dipilih menggunakan meter. Dari hasil testing kami sih, harganya lebih murah dibanding fare di Grab dan Uber.

Welcome to Pratunam Market. Suasana jalan sangat hiruk pikuk. The Richy Place ada di tengah-tengah pasar situ. Nah, sempat acara drama di sana gara-gara sudah overbooked. Receptionist memindahkan kami ke Cloud 9 di gang berbeda. Dan.. yang namanya perjalanan tak selalu mulus ya. Selama di Cloud 9 kami sangat terganggu dan tidak nyaman karena tidak ada sound proof dan suara berisik dari kamar tetangga di koridor. Selama 2 malam, mereka packing setiap tengah malam sampai subuh. Bayangin nih mata panda makin menjadi-jadi. Receptionist in charge pun nggak bisa membantu dan malah terkesan jutek nggak mau peduli. Ternyata setelah saya baca-baca reviewnya, beberapa guest sempat mengeluhkan si receptionist cowok ini juga.

Back to the itinerary, kami ke Platinum untuk makan siang dan keliling sebentar. Di Platinum gedung 2 lantai 5 sebelum food court ada toko Moshi-Moshi menjual barang mulai dari 20THB. Tadinya saya mau ke Bear Store di Pinklao karena harganya serba 20THB. Tapi karena sudah belanja di sini, jadinya Bear Store dibatalkan deh.

Next, kami ke Airplane Graveyard. Saya memang suka iseng mencari tempat unik dan antimainstream dari kalangan turis. Saat googling, saya menemukan spot menarik sebagai fansnya serial Lost, rasanya recommended sekali foto-foto dan menjelajah rongsokan pesawat terbang ini. Ini bukan tempat wisata untuk umum melainkan sebuah area yang dihuni dan dijaga oleh keluarga yang tinggal di sana. Mereka mengenakan biaya masuk ke area itu. Waktu ke sana dapat harga 200THB/orang. Dari hasil googling memang harganya minimal segitu. Malah kalau dari blog orang ada yang dikenakan 300-600THB. Tergantung hoki kali yaaaa..

Berikutnya sudah tak jauh lagi dari sini, kami ke Chocolate Ville yang buka sore-malam. Dari sini, kembali naik taksi dengan argometer tentunya. Menjelang sunset suasana semakin indah dengan ditemani langit berwarna-warni.

choclate ville

Nah, kembali ke perjalanan pulangnya lagi-lagi dengan taksi dan menggunakan argometer + bayar tol lebih murah daripada patokan yang pernah saya lihat dari blog Anakjajan.

Malah sebenarnya 300THB ini bisa dikurangi lagi kalau seandainya kami tidak kena macet. Hehe.. Macetnya lumayan panjang lho zzz.. Sampai-sampai rasanya pengen sprint lari biar lebih cepat sampai.

Biaya dalam THB: 1.534
Mini Van: 170
Taksi: 50
Makan di Platinum: 50
Moshi-Moshi: 350
Taksi dari Platinum ke Airplane Graveyard: 60
Airplane Graveyard: 200
Taksi to Chocolate Ville: 45
Makan di Chocolate Ville: 523
Taksi kembali: 150
Seven Eleven Pond’s BB: 64

 

 

Day 4

Bisa dibilang acara jalan-jalan berakhir di hari ke-4 ini karena besok pagi sudah harus ke bandara lagi.

Acara hari ini kalap belanja di Pratunam Market, mengunjungi Bangkok Art and Cultural Center buat foto-foto kece, dan shopping camilan di Big C. Pilihannya sih nggak sebanyak pas belanja cantik di Lotte Mart gitu sih, tapi lumayan lah sambil mengisi waktu.

Pas di BACC banyak sekali pameran foto/lukisan/dll terkait mendiang Raja. Lumayan lho ada beberapa lantai yang bisa kalian kelilingi di sini. Gratis masuk ke sini!

bacc.jpg

Biaya dalam THB: 2.529
Celana: 450
Baju Oleh-Oleh: 160
Seven Eleven: 207
Kosmetik: 58
Baju Pratunam Grosiran 3 Pcs: 240
Baju Oleh-Oleh Thai 3Pcs: 300
Dua Kaos: 210
Totebag: 120
Makan: 80
Tuk-Tuk keliling: 160
Big C: 545
Seven Eleven: 99

 

Day 5

Dari pagi, kami sudah menuju airport. Kembali dengan taksi argometer dengan baiya total 250 THB sudah include tol 70 THB.

Biaya dalam THB: 212
Seven Eleven: 87
Taksi: 125
Total pengeluaran dalam IDR: 1.346.691
Total pengeluaran dalam THB: 6.115 (2.519.380 IDR)

Trip to Thailand


Setelah jauh-jauh hari mendapatkan promo Tiger Airways Mandala dengan harga Rp.2.100.000 PP Jakarta Bangkok (include biaya bagasi, seat number, dll) akhirnya Bulan Agustus pun tiba.

Tanggal 5 Agustus 2013, berangkat dari terminal 3 Soekarno Hatta. Pesawat berangkat on time. Sampai di Suvarnabhumi sekitar 3 jam kemudian. Antrian imigrasi sudah cukup panjang. Setelah mengambil bagasi, selanjutnya keluar dan turun ke level 1 Gate 8 ke Travel Bell Service. Beli tiket 250 THB untuk ke Tune Hotel Pattaya. Perjalanan sekitar 2 jam naik bus. Sampai di terminalnya di Pattaya, penumpang akan melanjutkan dengan van yang sudah disiapkan menuju tiap hotel.

Tune Hotel terleta di dekat pantai. Cukup jalan ke belakang sekitar 5 menit sudah sampai ke pinggir pantai. Setelah kelaparan, akhirnya bisa menikmati makan sore di restoran. Kehidupan malam semakin ramai seiring dengan terbenamnya matahari. Acara pertama adalah menonton Tiffany Show. Tiketnya sudah dibooking secara online di Hotels2Go. Letaknya tidak terlalu jauh/dekat dari hotel. Jalan kaki sekitar 20 menit. Sepanjang jalan sempat melihat-lihat pinggir jalan Pattaya yang ramai.

Hari ke-dua, menuju ke Sanctuary of Truth dan Mini Siam. Karena berangkat ramai-ramai dan juga mengejar waktu, kami pergi dengan taksi ke sana. Sekalian menyewa taksi tersebut sampai Bangkok dengan biaya total 1,900 THB. (*Info: kalau pakai Bell Travel Service biaya 345THB/orang jadi dihitung-hitung kalau orangnya memang ramai, lebih murah pakai taksi van apalagi untuk yang mengejar waktu.) Biaya tiket masuk 300 + 500 THB.

Image

Pas jam 2 siang kami sudah tiba di Ibis Siam Bangkok. Letaknya berseberangan dengan Mercure dan LubD. Tepat di depan BTS National Stadium. Jadi nggak perlu jalan jauh menuju stasiun. Makan sore di Platinum Mall. Platinum Mall ini semacam Mangdu kita. Turun di stasiun Ratchathewi dan jalan sekitar 20 menit. Kita akan melewati Embassy RI di kanan jalan. Letaknya sudah tidak jauh lagi dari Embassy RI. Setelah mengisi perut yang keroncongan, badan kembali bersemangat dan siap unuk shopping. Sekitar jam 7 malam, kami kembali ke Ibis Siam. Makan malam mie yang cukup enak dan murah meriah.

 

Info transportasi:

Cara naik BTS, MRT, ARL dan petanya cukup mudah didapatkan di Google atau Youtube. Sampai di stasiun, carilah mesin tiket. Baca petunjuk yang tertera di mesin. Misalnya Anda berada di National Stadium dan mau ke Siam. Lihat di mesin ada angka yang tertera di Siam adalah 22. Maka masukkan 22THB ke dalam mesin dan kartu tiketpun akan keluar. Bentuknya seperti kartu telepon. Tinggal masukkan ke gate dan ambil lagi. Sampai di Siam, masukkan kartu itu di gate exit.

ARL juga mirip seperti itu. Tapi bukan kartu, melainkan token. Cara pembelian tokennya adalah klik pada mesin tiket jurusan yang ingin Anda tuju. Misalnya mau ke Suvarnabhumi, touchsreen pada tulisan Suvarnabhumi. Bayarlah sesuai harga yang tertera di layar.

Hari ke-tiga, checkout dari pagi lalu menuju ke hotel Citin Pratunam. Untuk menuju ke sana harus pindah interchange ke ARL Ratchaprarop. Letaknya di antara gang-gang pasar. Patokannya kalau dari jalan besar, belok ke arah kanan menuju Baiyoke Hotel, ke kiri, ke kanan lagi, masuk jalan gang kecil ke kanan. Perjalanan ke ARL memang cukup jauh, sekitar 5-10 menit. Atau bisa lewat shorcut dari Citin Pratunam jalan lurus melewati gang kecil tembus ke belakang ARL.

Setelah menitipkan barang di resepsionis dan sarapan mie di pinggir jalan (40THB), kami ke BTS Saphan Taksin untuk jalan-jalan sekitar Grand Palace, Wat Pho, dll. Informasi mengenai lokasi wisata ini sudah banyak di Google. Di Pier, untunglah antrian tidak terlalu panjang. Dari kapal, ada beberapa dermaga pemberhentian. Kami turun di Pier 8 Tha Tien Pier dan menuju Wat Pho. Tiket masuk 300 THB. Di sini ada Reclining Buddha alias patung Buddha tidur. Setelah puas berfoto-foto, pengunjung bisa jalan kaki ke Grand Palace (jarak sekitar 20-30 menit jalan kaki) sambil melihat dagangan kaki lima atau kembali ke Pier 8 untuk menyeberang ke Wat Arun. Kami memutuskan berjalan ke Grand Palace. Biaya masuknya 500THB. Tapi karena sudah sore kami hanya melihat-lihat dari luar saja karena tanggung kalau datang ke sana sebaiknya dari pagi/siang. Jangan lupa pakai pakaian yang sopan dan tertutup.

Image

Setelah kelelahan berjalan jauh, kami menuju Asiatique untuk beristirahat. Benar-benar perjalanan yang melelahkan. Asiatique baru buka sore-malam. Di sana ada toko pakaian dan aksesoris dengan harga lebih bersahabat daripada restonya. Menu makan malam hari ini nasi hainam.

Image

Perjalanan kali ini ditutup dengan mengunjungi daerah Siam. Turun di BTS Siam dan menuju Siam Discovery – Madame Tussauds. Tiket masuknya 800THB namun karena kami memesan online tiket early bird, jadi ada diskon 50%. Setelah berkeliling daerah Siam Center, Siam Discovery, Siam Paragon, kami menuju airport. Untuk menuju airport, gunakan saja ARL. (*Proses dari stasiun ARL Suvarnabhumi ke dalam airport sama sekali nggak ada security check. Rada heran juga sih. Baru ada security check pas mau masuk imigrasi. Calon penumpang disuruh masuk ke dalam satu ‘box’ scanning.

Sampai di Soekarno Hatta hari sudah lewat tengah malam. Menunggu bagasinya sangat lama dan hari semakin pagi. Taksi sangat sulit didapatkan bahkan sempat jadi bahan rebutan. Fyuuhh.. Akhirnya jam 4 pagi baru bisa tidur.

Biaya di luar tiket pesawat dan hotel: sekitar 8.000 THB atau Rp.3.000.000-an