Pengalaman Pakai OVO, Gopay, Dana, dan Lainnya (Plus Referral)


Kali ini mau berbagi pengalaman menggunakan e-wallet alias pembayaran non cash (uang elektronik) atau apapun itu istilahnya. Di Indonesia sendiri sudah ada berbagai produk mulai dari T-Cash (sekarang: Linkaja), OVO, Gopay, Dana, Cashbac, dan sederet nama lainnya.

download

T-Cash (Linkaja)

Pada tahun 2015 TCASH Meluncurkan TCASH TAP. Boleh dibilang saat itu T-Cash cukup menarik karena memiliki berbagai penawaran diskon di berbagai merchant baik menonton di bioskop atau jajan Chatime, dll. Sayangnya sejak T-Cash berubah menjadi Linkaja, jujur menurut saya sangat mengecewakan. Promonya drop dan membuat konsumen sering merasa tertipu. Seperti promo cashback di mini market yang banyak mengundang omelan dari pengguna (sampai-sampai kolom comment di IG ditutup wkwkwk). Promo terkesan menjebak customer. Contohnya cashback s/d 50% dan ternyata di S&K ada tulisan kuota terbatas. Namun jatah kuota ini nyatanya juga nggak jelas. Jadi intinya kalau Anda beruntung, bisa jadi dapat cashback. Tapi nggak boleh protes kalau nggak dapat cashback 😛 Duuhh mendingan beralih ke brand lain deh ya..

OVO

Seingat saya OVO makin marak sejak mall-mall Lippo memperkenalkan pembayaran parkir dengan OVO. Beberapa pengemudi kendaraan pribadi yang parkir di mall tentu jadi ikut mendownload OVO. Di OVO sendiri ada OVO Cash dan Point. Tapi kalau mau menikmati promo-promo cashback bayarnya pakai OVO Cash. Jadi nanti cashback akan masuk ke OVO Point. Begitu skemanya.

OVO cukup menarik menurut saya karena promonya biasa promo akhir bulan dengan periode cukup lama dan merchantnya pun banyak tersebar di mall. Jadinya sekarang terbiasa kalau mau bayar di merchant, OVO seolah menjadi pilihan utama.

Sedangkan di hari biasa, umumnya promo diskon ‘hiburan’ sekitar 20-30%.

Kalau mau referral code bisa pakai nomor HP saya 081932803696

Gopay

Bermula dari penggunaan Gopay di aplikasi Gojek, akhirnya Gopay semakin besar dan dapat digunakan untuk pembayaran di berbagai merchant selain produk Gojek doang. Biasanya saya pakai Gopay untuk menikmati promo-promo di Alfamart dan Alfamidi. Rutin biasanya ada saja promo cashback dan JSM di kedua mini market itu. Mirip OVO, Gopay juga punya promo akhir bulan tapi biasanya cuma dua hari jadi tidak selama periode promo OVO. Di saat itu ada diskon-diskon merchant.

Dana

Si biru yang menjadi favorit saya nih. Pembayaran dengan Dana agak berbeda karena biasanya memiliki mesin scan tersendiri di kasir (kecuali kalau merchantnya punya POS semacam MOKA, mungkin mesinnya pakai punya POS). Nah, Dana ini menurut saya promonya okeee.. Skema promo utamanya cashback 50% maksimal 25.000 (untuk pengguna yang sudah terdaftar seperti saya) dan kalau belum terdaftar maksimal 15.000 (kayaknya). Lalu untuk kuotanya sendiri bisa di merchant-merchant yang berpartisipasi maksimal seminggu sekali (perhitungan direset tiap Senin). Jadi kalau mau jajan nggak harus nunggu tanggal tua seperti Gopay dan OVO.

Mau bonus pas daftar Dana? Pakai saja KODE Referral eiOdcz atau install apps DANA dan klik link ini dari HP kalian https://link.dana.id/ajak?r=eiOdcz

Keragaman dan Perdamaian


peace.jpg

Perbedaan. Perbedaan itu hendaknya menjadi keanekaragaman yang mewarnai hidup. Setiap orang berbeda-beda untuk saling melengkapi. Namun sayangnya mengapa perbedaan dijadikan alasan atas tindakan kekerasan di muka bumi ini.

Pernah dengar “kekerasan/pembunuhan/perang/terorisme dengan membawa embel-embel suku, agama, ras”?

Suku/agama/ras bukanlah alasan untuk membenarkan manusia memulai tindakan kekerasan seperti peperangan. Sayangnya, banyak orang yang mengatasnamakan agama hanya untuk kepentingan pribadinya masing-masing yang ia anggap paling benar.

Tak usah jauh-jauh bicara ke kasus terorisme. Di lingkungan sekitar saja, perbedaan suku/agama/ras bisa jadi alasan keributan. Padahal sebenarnya yang menjadi alasan keributan adalah pribadi masing-masing. Mental, perasaan iri, pemikiran yang dangkal, dsbnya.

Contohnya saja saya baru mendengar seorang pemuka agama yang bercuap-cuap menyudutkan pemimpin daerah yang tidak seagama dengan dirinya. Dalam hati saya apakah pantas dia disebut pemuka agama di negeri Bhinneka Tunggal Ika yang sesungguhnya. Kalimat-kalimat yang diucapkannya sangat terasa “ngompor”dan berteriak layaknya mau ribut. Padahal pemimpin yang tidak seagama ini ternyata kinerjanya terlihat lebih baik. Apakah dengan punya KTP agama tertentu bisa menjamin bahwa Anda langsung bisa jadi pemimpin hebat? Tidak! Selain itu, ada juga cuapan-cuapan “ngompor” dalam kasus lainnya tanpa data konkrit dan tidak rasional (yang tidak perlu saya bahas panjang lebar). Ada pula media yang menulis berita fiktif hoax demi menjatuhkan orang yang berjuang demi Jakarta. Ckckck..

Apakah jiwa haters dalam mental orang-orang semacam itu terlalu tinggi. Dikit-dikit melihat orang dari sisi negatif dan terus mencari kesalahan orang lain.

Sedikit kilas balik, saat berada di negara lain. Saya mengagumi budaya antre mereka. Sopan santun dan keramah tamahannya juga patut diacungi jempol! Luar biasa! Tidak ada istilah masuk lift berebutan dengan orang-orang tak beretika, dorong-dorongan / berdesak-desakan masuk kendaraan umum, membuang sampah sembarangan, atau mencari pelayanan ekstra lewat menyogok.

Makanya perlu revolusi mental. Negara kita tidak akan bisa maju jika mutu manusia individualnya tidak diperbaiki. Itulah yang menjadi tantangan terbesar dalam kehidupan masyarakat. Indonesia oh Indonesia.

Game Nintendo


Suatu hari terdamparlah saya di dunia internet yang membicarakan mengenai game nintendo zaman dulu.
Kebetulan generasi saya mengenal nintendo.

Membaca blog orang, ternyata berhasil membuat saya ikut bernostalgia dengan game-game masa lalu.
Sebagian besar sudah banyak yang telupakan, namun ada yang masih saya ingat karena masih berkesan.
Beberapa di antaranya masih saya ingat (tapi judulnya lupa) seperti game action elevator, game ninja ala Jepang, dan masih banyak lagiii.

Mungkin secara visual, game ini tergolong sederhana di era anak-anak sekarang. Namun itulah perkembangan zaman. Setiap era akan merasakan hal yang berbeda.

Image

Mana game favoritmu?

Pottermore


Pottermore.com memang sudah terdengar dari sejak 2011.

Tapi baru sempat ikutan kemarin.  Krn nggak bisa memilih ID sendiri, saya pasrah saja dikasih nama ‘GobletScale18061′

Apa itu Pottermore.com?
Pottermore.com adalah web yg interaktif berisikan konten tentang Harry Potter. Untuk sementara baru Harry Potter 1. Di sana, kita akan diajak mengikuti kisah Harry Potter plus dengan interaksi seperti memilih jawaban, berbelanja di Diagon Alley, magic wand, sorting hat, mengumpulkan poin untuk asrama, dll.

Dikisahkan kamu mengikuti perjalanan Harry Potter dari awal, saat masih tinggal di Privet Drive, lalu mendapat surat dari Hogwarts, dijemput Hagrid, sampai ke Hogwarts! Agak kurang sinkron sih ‘jadi Harry Potter tapi sorting hat saya Slytherin ._. hihi’

 

Ini tongkatku, bagaimana dengan tongkatmu?

Slytherin! No second change eh? Biasanya nggak pernah masuk Slytherin.  Merlin was from Slytherin too!

Ada beberapa ‘tugas’ yg harus berhasil kamu laksanakan dulu, baru bisa ke chapter berikutnya.

Bagi penggemar Harry Potter,  memang Pottermore ini menghibur. Jadi bisa ingat-ingat lagi cerita Harpot, main sekaligus belajar di Hogwarts jadi terhibur, ‘disambut’ J.K Rowling lewat surat dan videonya, ngumpulin atau malah ngurangin house points 😀

Jeng Jeng.. Slytherin sedang memimpin

Buat yang belum gabung, silahkan ke pottermore.com sedangkan yang sudah gabung silahkan menunggu sampai Chamber of Secrets ‘terbuka’ ya.